Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mau Menurunkan Kejahatan, Hayo Sehatkan Jiwa

6 Mei 2014   23:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:47 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa sih akhir-akhir ini banyak sekali banyak sekali kejahatan? Beberapa kelompok masyarakat melihat kejahatan yang sekarang terjadi karena sudah mau dekat hari "kiamat" jadi orang-orang di bumi jadi jahat, lalu ada juga yang melihat banyaknya kejahatan 'karena tehnologi yang berkembang' sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat, trus ada juga yang memperkirakan kejahatan terjadi karena "pendidikan" yang kurang berjalan dengan baik sekarang ini.

Trus yang menarik lagi kejahatan saat ini bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa atau remaja, sekarang anak-anakpun melakukannya, bahkan kejahatan anak-anak yang lagi diangkat oleh media - menyatakan bahwa anak SD bisa membunuh temannya disekolah.

Lalu sebenarnya apa sih yang terjadi di negara kita? mengapa sebegitu rentannya orang dengan mudah melakukan kejahatan sampai-sampai menghilangkan nyawa seseorang baik itu disengaja ataupun tidak disengaja. Untuk mengeliminasi jumlah kejahatan khususnya kriminal ataupun kejahatan seksual adalah dengan "menyehatkan jiwa".

Dari jaman nabi saja, jiwa merupakan sasaran untuk mengubah perilaku dan kehidupan seseorang. Bahkan dengan jiwa yang sehat atau bahagia dapat membuat orang sembuh dari sakit penyakit mereka. Nah, kalau dilihat dengan kekinian zaman, siapa yang bisa bilang bahwa mereka hidup diluar dari garis stress, pasti tidak ada.

Anak-anak saja stress

Anak-anak saja di sekolah mereka sudah stress dengan pendidikan yang tidak pro terhadap tumbuh kembang anak. Pendidikan sudah menjejali dengan banyaknya tugas dan pendidikan yang tidak memberi ruang anak untuk bermain lalu kalaupun mereka mau bermain sekarang infratruktur alias perumahan tidak ada ruang terbuka untuk mereka bisa berlari atau mengekplorasi bermain mereka, yang ada mereka hanya bermain diruang terpencil ya kadang-kadang memakai fasilitas bermain di mall seperti mandi bola dan loncat-loncat ditempat kecil, permainan lainnya adalah gadge mau ipad, computer atau game di tempat game.

permainan game jelas paling top adalah permainan gebuk-gebukan atau permainan apapun yang menerapkan konsep "kalah-menang". ini saja sudah terinternalisasi dalam konsep anak yang akhirnya anak ketika berteman tidak lagi melakukan konsep pertemanan seperti "kepompong" tapi pakai konsep kalah menang. Kalau mereka kalah dari temannya yang ada anak-anak stress, karena stress jelas perilaku mereka menjadi kasar dan memukul atau menendang, kalau sudah melakukan kekerasan akhirnya mereka tidak lagi merasa hal itu salah, tetapi lebih kepada pelepasan emosi saja.

Remaja juga stres

Ketika remaja, jiwa mereka mulai mencari bentuk kejatidirian mereka - dengan segala iklan yang menerapkan konsep "anak remaja kudu gaul" trus kalau perempuan "perempuan kudu putih" belum lagi diteguhkan dengan film-film romantis - yang memberikan konsep bahwa "pacaran" harus, kalau gak pacaran "cupu" nah..bagi sebagian orang yang tidak terpenuhi menjadi stress - karena impian mereka tidak bisa tercapai.

Ketika didalam rumah - jelas mereka dibatasi dengan aturan rumah yang menuntun mereka kepada tumbuh kembang yang baik, tapi reaksi bagi remaja yang stres, mereka akan menolak bahkan mereka akan marah-marah dan memandang arahan orang tua salah karena "tidak cocok dengan maunya remaja".

Dewasa juga stres

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun