Mohon tunggu...
Netty Prasetiyani
Netty Prasetiyani Mohon Tunggu... Politisi - Politisi

Anggota Komisi IX DPR RI Periode 2019-2024

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bertaruh Nyawa di New Normal?

9 Juni 2020   12:52 Diperbarui: 10 Juni 2020   06:38 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penumpang saat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020). PT Angkasa Pura II mengeluarkan tujuh prosedur baru bagi penumpang penerbangan rute domestik selama masa dilarang mudik Idul Fitri 1441 H di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Seharusnya tes Covid-19 ini bisa segera dikebut, karena pemerintah sudah memiliki alat-alat dan bahannya. Bukankah pemerintah telah mendatangkan 400 ribu reagen dari luar negeri?

Keempat membangun kolaborasi optimal antara tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan solidaritas masyarakat sipil (civil solidarity).

Artinya, di satu sisi pemerintah disetiap tingkatan memastikan adanya peta jalan yang jelas, detil dan terukur dalam tata kelola penanganan Covid-19 dan di sisi lain terbangun kerjasama masyarakat berupa kesadaran, partisipasi, kedisiplinan, ketaatan dan dukungan yang nyata terhadap upaya tersebut. 

Masyarakat perlu dilibatkan dan diedukasi secara baik. Oleh karena itu pemerintah harus menyiapkan alat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta sosialisasi yang masif dengan menyertakan tokoh agama, tokoh masyarakat, influencer, dan juga media dalam proses sosialisasi.

Sayangnya kolaborasi optimal yang menjadi kata kunci suksesnya penanganan Covid-19 dan siapnya Indonesia memasuki fase new normal masih jauh dari harapan. Kebijakan pemerintah masih sering menimbulkan implikasi kegaduhan komunikasi di ruang publik.

Dan solidaritas masyarakat yang sudah bagus dengan adanya semangat gotong royong sebagai jati diri bangsa Indonesia menjadi kurang bermakna karena tidak diorkestrasikan dengan satu komando yang kuat dan arahan harmonisasi.

Jadi, jika situasi seperti ini yang masih kita hadapi, lalu new normal dalam beragam persepsi diberlakukan, apakah itu tidak sama artinya dengan bertaruh nyawa rakyat Indonesia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun