Mohon tunggu...
Netti Anjelina
Netti Anjelina Mohon Tunggu... Lainnya - Communication Student at Pertamina University

Hi! I'm Netti Anjelina, you can call me Netti. I really like to explore new things and I'm a hard worker who has a passion for learning. I'm adaptable person who adore to sharing each other with new people and environment. I'm intersting to Content Writer and Public Relations.

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel "Garis Waktu", Memahami Arti Cinta dan Kehilangan

23 Januari 2024   08:45 Diperbarui: 23 Januari 2024   08:54 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Cover Novel Garis Waktu (Dok. Internet)

Data Novel:

Nama pengarang: Fiersa Besari                              

Judul novel    : Garis Waktu

Penerbit novel: Mediakita

Tebal novel : 218 halaman

Tahun terbit: 2016

Link novel : https://drive.google.com/file/d/1tPNTV6CzS-YMEwWcVI4Gyr435ECnpxQh/view?usp=drivesdk

Dapat merasakan jatuh cinta dengan lawan jenis merupakan suatu nikmat luar biasa dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada umumnya seseorang yang sedang merasakan jatuh cinta akan jauh lebih bersemangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, serta jauh lebih bahagia dan ceria. Namun seperti pepatah mengatakan 'Cinta tak selamanya indah,' itu benar adanya. Tidak dapat dipungkiri jika dalam sebuah percintaan antara sepasang kekasih akan dihadapkan dengan momen yang tidak diinginkan atau dapat disebut dengan konflik yang dapat menyebabkan banyak hal, ironisnya sampai ke tahap perpisahan. 

Perpisahan merupakan kata yang sangat tidak diinginkan dan menakutkan bagi seseorang. Dalam sebuah hubungan kata perpisahan tidak dapat dipungkiri sering kali terjadi. Satu perkenalan, dua pendekatan, tiga perpisahan, dan pada akhirnya kata pengikhlasan lah yang menjadi sebuah penutupan dalam suatu hubungan yang kandas. Terdapat novel yang memiliki alur kisah serupa, yaitu Novel 'Garis Waktu'.

Novel ini merupakan cetakan pertama yang terbitkan oleh penerbit Mediakita, Jakarta pada 2016 silam. Novel ini sukses mencetak rekor penjualan terbaik dan berhasil menduduki urutan ke-10 pada kategori best seller Gramedia. Novel ini juga telah diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar oleh MD Pictures.

Novel Garis Waktu ini menceritakan kisah jatuh bangun terkait percintaan yang dialami oleh  seorang Fiersa Besari yang diperankan sebagai Aku,' ketika merasakan jatuh cinta pada gadis cantik yang diperankan sebagai 'Kamu'. Cerita pada novel ini dikemas dalam beberapa sub bab mulai dari bab yang menceritakan tentang dimensi tentangmu, perjumpaan yang sederhana, hingga dimensi setelah mengikhlaskan sosok Kamu. 

Dari sisi alur cerita, novel ini sangat menarik untuk di baca dan tentunya tidak bosan untuk dibaca, karena penggunaan pilihan kata yang mudah dipahami dan disertakan dengan beberapa kutipan berupa quotes yang relevan dengan cerita yang dituliskan. Selain itu, novel ini jua menceritakan secara rinci perjalanan percintaan tokoh Aku, sampai dengan Aku mengalami kegagalan dalam hubungan tersebut. Sehingga dapat memberikan kesan yang lebih mendalam dan menyentuh emosional para pembaca.

Terdapat kalimat yang menarik dalam novel tersebut, seperti 'Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kita bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya'. Maksud dari kalimat tersebut, yaitu ketika Aku bertemu dengan Kamu hingga pada masa mereka menjalin hubungan pacaran, di kehidupan Aku berubah menjadi lebih baik. Hal tersebut terlihat jelas pada tingkah laku Aku yang sangat bahagia dan ceria dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-harinya. Namun sangat disayangkan, hubungan tersebut tidak bertahan lama. Aku dan Kamu putus yang menyebabkan hidup Aku menjadi berantakan, dan Aku berusaha mencari berbagai cara untuk menyembuhkan dirinya tersebut.

Novel dengan genre serupa memang sudah banyak kita jumpai di toko buku terdekat, seperti halnya Novel 'Perahu Kertas'. Perahu Kertas merupakan novel karya Dewi Lestari terbit pada tahun 2009 silam. Novel ini mengisahkan kisah percintaan dan petualangan antara Alfa Romeo, orang yang berada di antara dunia nyata dan dunia impian, dan Lorina sebagai seorang perempuan yang memiliki karier dan kehidupan yang mapan. 

Dikisahkan, Alfa dan Lorina memiliki hubungan yang tidak biasa. Mereka mengalami petualangan di berbagai tempat, menjelajahi batas-batas dunia dan imajinasi mereka. Meskipun hidup dalam dunia yang berbeda, mereka saling terikat melalui perjalanan masa lalu yang tidak terduga dan perasaan cinta yang tumbuh di antara mereka. 

Novel ini menawarkan gambaran tentang kehidupan dua orang yang saling terhubung melalui garis waktu dan ruang, dengan percikan kisah cinta yang indah namun kompleks. Gaya penceritaannya yang mengalir membuat pembaca terbawa dalam petualangan Alfa dan Lorina yang penuh dengan misteri dan momen yang mengharukan. 

Dewi Lestari berhasil menarik perhatian pembaca melalui penggambaran karakter yang kuat dan cerita yang menggetarkan. Dengan sentuhan misteri, roman, dan penggalan kisah dari masa lalu, novel ini memikat pembaca hingga halaman terakhir. Dengan kisah yang mendalam, "Perahu Kertas" memberikan pesan tentang kekuatan cinta, perjalanan hidup, dan pentingnya menghargai setiap momen yang diberikan dalam perjalanan kehidupan.

Namun sangat disayangkan novel ini memiliki beberapa kekurangan, seperti 1). Pengembangan karakter yang terbatas. 2). Kterlambatan plot atau alur cerita: Meskipun novel ini penuh dengan pesan emosional, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa plotnya terasa lambat dan terlalu berbelit-belit sehingga memungkinkan pembaca merasa bingung. 3). Ketergantungan pada kisah masa lalu. 4). Gaya bahasa rumit, dan lainnya. Meskipun memiliki kekurangan, novel ini tetap memiliki banyak kelebihan, seperti pesan moral yang kuat, penggambaran visual yang indah, dan emosi yang kuat. Kekurangan tersebut mungkin bersifat subjektif dan bisa berbeda-beda persepsi antara pembaca satu dengan yang lain.

Jika kita bandingkan, alur cerita dari sisi  novel Garis Waktu lebih mudah dipahami dan sangat dekat ceritanya dengan kehidupan pembaca dibandingkan dengan novel Perahu Kertas. Karena Garis Waktu mengangkat cerita dari kisah nyata sang Fiersa Besari, sedangkan tidak dengan Perahu Kertas. Dari sisi diksi atau pemilihan kata, Garis Waktu jauh lebih mudah dipahami, karena menggunakan bahasa sehari-hari dan ditambah lagi dengan adanya penggalan quotes yang relevan dengan alur cerita, sehingga dapat memainkan emosional pembaca secara maksimal.

Bagi kamu yang saat ini sedang dihadapkan dengan kegagalan dalam sebuah hubungan, kedua novel tersebut sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan bacaan. Dari kedua novel tersebut kita dapat belajar bahwasannya kita perlu menemukan seseorang atau pasangan hidup yang setara, agar rasa cinta, kasih sayang, ketulusan, dan lain sebagainya tidak disia-siakan. 

Selain itu, jika kamu ingin sekalian menambah kosa kata yang romantis dan puitis, novel Garis Waktu ini sangat cocok untuk kamu jadikan sebagai bahan bacaan, karena pada setiap sub babnya penulis menyertakan quotes yang indah. Tentunya kamu juga dapat menjadikan kutipan quotes tersebut sebagai bahan unggahan di media sosial.

Terakhir, kedua novel tersebut mengajarkan kita bahwasannya waktu sangat berharga. Jangan sia-siakan waktu kita untuk hal yang tidak ada tujuannya. Jika suatu hubungan memiliki tujuan yang jelas atau mengarah pada jenjang pernikahan, jalani dengan senang hati dan berikan tindakan terbaik, serta lakukan komunikasi yang baik agar suatu hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun