Mohon tunggu...
Netti Anjelina
Netti Anjelina Mohon Tunggu... Lainnya - Communication Student at Pertamina University

Hi! I'm Netti Anjelina, you can call me Netti. I really like to explore new things and I'm a hard worker who has a passion for learning. I'm adaptable person who adore to sharing each other with new people and environment. I'm intersting to Content Writer and Public Relations.

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film Ketika Berhenti di Sini, Aku Ikhlas, tapi Aku Rindu

22 Januari 2024   02:14 Diperbarui: 22 Januari 2024   06:34 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata benar mereka berdua memiliki perasaan yang sama. Sehingga Amer memutuskan untuk melakukan taaruf dengan Zira. Taaruf berjalan lancar, hingga pada akhirnya mereka berdua resmi menjadi sepasang suami istri.

Benar kata orang, pacaran setelah menikah itu jauh lebih indah dan menyenangkan. Hal inilah yang dirasakan oleh sepasang kekasih romantis tersebut. Banyak aktivitas yang mereka lakukan bersama-sama. 

Namun hidup tidak selamanya indah dan perjalanan dalam rumah tangga pun begitu demikian. Zira dan Amer diterpa musibah seperti Zira gagal untuk mengandung dan Amer yang tiba-tiba sakit. Cobaan yang dialami dalam rumah tangga mereka tidak membuat cinta mereka pudar. Satu sama lain saling menguatkan dan berusaha untuk menerima takdir dengan ikhlas. Tepat pada 172 hari usia pernikahan mereka, Amer meninggal dunia karena sakit yang ia alami. Hal tersebut tentunya membuat Zira terpuruk, karena kehilangan belahan jiwanya.

Berdasarkan kisah tersebut, dua film itu berhasil menyajikan pesan tentang arti sebuah keluarga, persahabatan, percintaan, ketulusan, dan kasih sayang. Kedekatan cerita dengan masyarakat membuat kedua film tersebut mendapatkan panggung tersendiri di mata publik. Namun, dalam hal ini, Film Ketika Berhenti di Sini memiliki keunggulan tersendiri, salah satunya berhasil mengadaptasi perkembangan teknologi yang semakin canggih, yaitu menampilkan kacamata yang dilengkapi dengan kekuatan AI yang mana tidak dimiliki dalam Film 172 Days. Serta mendapatkan banyak penghargaan dalam ajang penghargaan perfilman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun