Ternyata benar mereka berdua memiliki perasaan yang sama. Sehingga Amer memutuskan untuk melakukan taaruf dengan Zira. Taaruf berjalan lancar, hingga pada akhirnya mereka berdua resmi menjadi sepasang suami istri.
Benar kata orang, pacaran setelah menikah itu jauh lebih indah dan menyenangkan. Hal inilah yang dirasakan oleh sepasang kekasih romantis tersebut. Banyak aktivitas yang mereka lakukan bersama-sama.Â
Namun hidup tidak selamanya indah dan perjalanan dalam rumah tangga pun begitu demikian. Zira dan Amer diterpa musibah seperti Zira gagal untuk mengandung dan Amer yang tiba-tiba sakit. Cobaan yang dialami dalam rumah tangga mereka tidak membuat cinta mereka pudar. Satu sama lain saling menguatkan dan berusaha untuk menerima takdir dengan ikhlas. Tepat pada 172 hari usia pernikahan mereka, Amer meninggal dunia karena sakit yang ia alami. Hal tersebut tentunya membuat Zira terpuruk, karena kehilangan belahan jiwanya.
Berdasarkan kisah tersebut, dua film itu berhasil menyajikan pesan tentang arti sebuah keluarga, persahabatan, percintaan, ketulusan, dan kasih sayang. Kedekatan cerita dengan masyarakat membuat kedua film tersebut mendapatkan panggung tersendiri di mata publik. Namun, dalam hal ini, Film Ketika Berhenti di Sini memiliki keunggulan tersendiri, salah satunya berhasil mengadaptasi perkembangan teknologi yang semakin canggih, yaitu menampilkan kacamata yang dilengkapi dengan kekuatan AI yang mana tidak dimiliki dalam Film 172 Days. Serta mendapatkan banyak penghargaan dalam ajang penghargaan perfilman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H