Mohon tunggu...
Mas Bro
Mas Bro Mohon Tunggu... -

kuper asosial egois

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Preman Sejati Siap Mati

26 Maret 2013   07:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:12 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengapa preman-preman bergentayangan di negeri ini? Jawabnya sederhana: karena aparat tidak bersikap tegas terhadapnya. Mengapa mereka tidak tegas? Bisa jadi, ini hanya asumsi, preman-preman itu sengaja dipiara untuk jadi alat mendulang tambahan isi kantong yang bisa dibawa pulang (oknum) aparat ke rumah. Lantas jika ini yang terjadi, siapa yang paling makan hati? Tentu saja: rakyat banyak yang bukan preman dan bukan aparat.

Ketika keresahan semakin merajalela, sangat lumrah jika rakyat kemudian menghendaki ketegasan tindakan yang bisa mengeliminasi para preman-preman ini. Tindakan tegas seperti apa? Simpel saja: tembak mati! Bukan rahasia lagi, preman-preman zaman ini sangat sadis dalam menjalankan aksi. Mereka seolah lupa kalau yang digarong atau digorok adalah saudara sesama bangsa ini. Maka dari itu, kalau ada aksi balasan yang bisa bikin mereka mati, hei, jangan pake alasan serupa untuk mengasihani. Mengasihani preman keji? Jangan sok jadi pembela HAM. Jangan sok jadi manusia yang penuh empati. Rakyat negeri ini sudah muak dengan segala perilaku preman. Kalau memang mereka preman sejati, mestinya usai beraksi harus siap dengan konsekuensi. Nyawa bayar nyawa. Mati adalah harga mati untuk profesi yang menghalalkan kematian untuk memperkaya diri sendiri. Jangan cemen! Preman sejati siap mati!

Negeri ini saat ini sudah darurat preman. Hukum terlihat jelas, sering jadi alat permainan mereka-mereka yang mengaku penegak hukum. Tapi hasilnya seringkali justru melukai rasa keadilan masyarakat. Maka dari itu, kepada para penembak misterius yang terpanggil untuk memenuhi rasa keadilan rakyat yang tengah merindukan ketegasan sikap dan tindakan, kami tak akan mencaci pilihan kalian. Selama itu demi kebaikan negeri ini, kami lebih memilih cara jalanan (street justice) untuk membasmi praktek-praktek kejahatan ala kriminal jalanan. Sejauh ini sudah terbukti, cara beradab hasilnya justru biadab. Lanjutkan! Kami menunggu dengan antusias aksi susulan kalian.


  • Preman-preman terkapar bersimbah darah di jalanan.
  • Oknum aparat atau penegak hukum pelindung preman tersungkur bermandi darah di selokan.
  • Koruptor yang tervonis bersalah terjengkang di genangan darah di dalam penjara.


Kami hanya ingin negeri ini aman dan tenteram, bebas preman, bebas aparat bajingan, bebas maling-maling pengemplang uang tak berbelas kasihan. Dan jika untuk itu caranya harus melepaskan butir-butir peluru, rakyat negeri ini kami yakin, pasti setuju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun