Mohon tunggu...
Nethania Alysia
Nethania Alysia Mohon Tunggu... Apoteker - Hallo

Nethania Alysia Febiana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Generasi "Zaman Now", Menanggapi Sumpah Pemuda

25 November 2018   22:02 Diperbarui: 25 November 2018   22:12 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berdirinya organisasi Boedi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 dapat dianggap sebagai titik awal kebangkitan bangsa Indonesia. Dari saat itulah banyak oraganisasi pemuda lainnya terbentuk. Pemuda di Indonesia ikut serta aktif dalam menanggapi apa yang sedang terjadi di Indonesia yaitu untuk mendapatkan kembali hak Indonesia. Untuk mencapai tujuan itu, para pemuda di Indonesia menyelenggarakan 2 Kongres Pemuda. 

Kongres Pemuda pertama diadakan pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926 dan membahas mengenai gagasan persatuan Indonesia dan kemungkinan penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. 

Kongres Pemuda kedua diadakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dan membahas tentang masalah peranan pendidikan kebangsaan dan kepanduan dalam menumbuhkan semangat kebangsaan. Kongres Pemuda kedua inilah yang menghasilkan suatu keputusan yang sangat fenofenal, yaitu Sumpah Pemuda yang berisi tekad para pemuda untuk setia dan mengabdi pada satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. 

Hasil yang didapatkan dari Kongres Pemuda telah menemukan arah yang jelas. Dengan demikian para pemuda juga semakin menemukan arah yang jelas dalam perjuangannya mencapai Indonesia merdeka.

Itulah hal yang penulis dapatkan dari kunjungannya ke Museum Sumpah Pemuda seminggu tepat sebelum tanggal 28 Oktober 2018. Penulis sengaja berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda untuk memeringati Peristiwa Sumpah Pemuda.

Penulis datang seminggu sebelum 28 Oktober 2018 karena pada hari itu penulis sedang berada di Jakarta bersama keluarganya. Selain itu penulis juga tidak dapat datang ke Jakarta tepat pada tanggal 28 Oktober 2018. 

Untuk menghindari hal tersebut penulis sengaja datang lebih awal. Hari itu penulis didampingi salah satu teman berkunjung dan berkeliling di Museum Sumpah Pemuda. Banyak dokumen peninggalan Kongres Pemuda I dan II yang dapat dilihat. Terdapat beberapa patung yang menggambarkan berlangsungnya Kongres Pemuda.

Dengan berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda, penulis mengingat kembali semangat yang dimiliki Pemuda Indonesia pada zaman perjuangan. Sebagai salah satu remaja Indonesia zaman now, penulis juga ingin memiliki semangat Pemuda Indonesia pada zaman perjuangan. Mungkin tidak perlu dalam hal yang besar atau sulit, cukup untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih Indonesia dengan cara aktif dibidang akademis, organisasi, dll.

Penulis ingin aktif dalam memeringati Sumpah Pemuda. Oleh karena itu dalam salah satu kesempatan yang diberikan sekolah kepada penulis untuk mengikuti Lomba Cerdas Cermat se-Kabupaten Bekasi, penulis turut mengambil bagian dalam lomba tersebut. 

Terdapat 37 sekolah se-Kabupaten Bekasi yang turut serta dalam lomba tersebut, masing-masing sekolah sangat antusias dalam mengikuti lomba. Meski penulis hanya berhasil memanjat ke babak semi final, penulis bangga karena sudah aktif dalam memeringati Sumpah Pemuda ditahun 2018. Penulis mendapatkan banyak hal dari lomba tersebut. 

Pertama, penulis melihat ternyata masih banyak kaum remaja di Indonesia yang mau aktif dalam kegiatan memperingati Sumpah Pemuda. Mereka berkompetisi dengan semaksimal mungkin (walaupun kondisi tempat lomba kurang mendukung). Kemudian penulis mendapatkan banyak wawasan baru tentang pergerakan Pemuda Indonesia. 

Penulis baru mengetahui bahwa dahulu Kongres Pemuda dan Sumpah Pemuda tidak langsung ditetapkan sebagai suatu peristiwa yang berdampak besar. Beberapa tahun setelah peristiwa itu, Indonesia baru melihat bahwa Sumpah Pemuda telah membangkitkan jiwa juang semangat pemuda Indonesia.

Penulis sadar bahwa kita juga harus memiliki jiwa juang seperti itu di zaman now ini demi kemajuan Indonesia. Kamilah generasi penerus Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun