Mohon tunggu...
Nethania Simanjuntak
Nethania Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

welcomee!! saya hanyalah seorang perempuan yang iseng-iseng menulis

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Munculnya AI Digadang-Gadang Menggantikan Profesi Jurnalistik?

13 Oktober 2023   18:51 Diperbarui: 13 Oktober 2023   18:57 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by ThisIsEngineering on Pexels.com 

Berkembangnya jaringan internet yang semakin cepat membuat industri media mau tidak mau ikut berkembang. Hal ini terlihat jelas dalam dunia jurnalisme. Setiap masanya, jurnalisme selalu berkembang mengikuti arus. Dimulai dari munculnya media cetak, media online, sampai munculnya teknologi kecerdasan buatan (AI) yang baru-baru ini menggemparkan masyarakat luas. Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mempengaruhi profesi yang ada di media massa, diantaranya mempengaruhi profesi seorang jurnalis. Salah satu pengembangan dari teknologi kecerdasan buatan dengan memunculkan ChatGPT. ChatGPT merupakan chatbot yang dikemas dalam bentuk percakapan, ChatGPT ini dapat membantu mencari informasi secara cepat dari pertanyaan manusia yang menggunakan ChatGPT ini secara mudah dan relevan. Hal ini sangat memudahkan semua orang terkhususnya bagi jurnalis dalam mendapatkan data maupun fakta dalam penulisan berita.

Lantas apakah kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi tantangan bagi jurnalisme di masa depan? Atau sebaliknya, munculnya AI menjadi peluang bagi jurnalisme? Tapi sebelum itu, perlu adanya informasi mengenai apa sih itu jurnalisme robot?

Jurnalisme robot

Photo by LJ on Pexels.com
Photo by LJ on Pexels.com

Munculnya jurnalisme robot dimulai dengan adanya kemampuan mesin yang memiliki Artificial Intelligence (AI) atau biasa dikenal dengan kecerdasan buatan. AI digadang-gadang dapat menyamai kemampuan manusia (Amran & Irwansyah, 2018). Jurnalisme robot merupakan salah satu jenis dari computer-assisted reporting (CAR) tingkat lanjut. Menurut Kim dan Kim (2016, dalam Amran & Irwansyah, 2018) menjelaskan bahwa CAR dijadikan sebagai penggunaan program database, spreadsheet, dan paket statistik untuk memaknai sebuah informasi.

Cara kerja yang biasa dilakukan oleh jurnaslime robot ini dengan melakukan pengolahan berita yang disesuaikan dengan algoritmanya sehingga jurnalis robot sebagai anggota aktif dalam menjalankan misi dan tugasnya. Maka dari itu, ketika sistem sudah terprogram pada perangkat lunak redaksi dan siap untuk dinyalakan, seorang jurnalis tidak memiliki campur tangan sedikit pun dalam jurnalis robot (Kim dan Kim, 2016 dalam Amran & Irwansyah, 2018).

Jurnalisme robot dengan sistem AI berkesinambungan satu sama lain, di mana sistem AI yang memproses big data dan jurnalisme robot yang nantinya akan memproduksi berita dari big data yang sudah ditemukan oleh AI (Amran & Irwansyah, 2018). Biasanya penggunaan jurnalisme robot digunakan ketika peliputan yang berbasis olahraga, hal ini dikarenakan memerlukan data statistik dalam setiap pertandingan olahraga, penggunaan template, dan gaya yang ditentukan oleh model prediktif canggih dalam pelaporan olahraga (Gaily, 2018 dalam Amran & Irwansyah, 2018).

Apa itu Artificial Intelligence?

Photo by Tara Winstead on Pexels.com
Photo by Tara Winstead on Pexels.com

Artificial Intelligence atau biasa disingkat dengan AI didefinisikan salah satu karya dari pemanfaatan teknologi yang digunakan untuk membantu proses berfikir dan bertindak layaknya manusia dari algoritma yang sudah disusun sehingga dari kecerdasan buatan ini dapat mempelajari data yang didapat (Supriyadi & Asih, 2020). Namun, menurut kalian apakah teknologi yang memunculkan AI saat ini dapat merugikan atau dapat menguntungkan seorang jurnalis? Berikut terdapat kelebihan dan kekurangan dari Artificial Intelligence (AI).

Kelebihan adanya AI (UMN Admin, 2023)

  • Adanya pengingkatan efisiensi dan produktivitas, dalam artian AI dapat membantu profesi yang bersifat repetitif untuk melakukan tugas secara berulang dengan waktu yang lama tanpa perlu memikirkan kelelahan sedikitpun.
  • Dapat memudahkan dalam menganalisis data dalam jumlah besar dengan waktu yang sangat singkat hal ini sangat memudahkan profesi jurnalis yang selalu mencari data untuk dijadikan sebagai liputan berita.
  • Dapat mengotomatisasi, hal ini dengan kemampuan AI yang dimiliki dapat mengotomatisasi tugas yang sedang dilakukan oleh manusia, seperti layaknya entri data, analisis data, dan layanan pelanggan.
  • Dapat meningkatkan personalisasi dari pengalaman indvidu, dalam artian AI dapat menganalisis tentang perlikau dan preferensi dari tiap individu sehingga dapat meningkatkan personalisasi tiap individu.
  • Memunculkan inovasi-inovasi  yang baru, dengan adanya AI dapat menjadi dorongan untuk berkontribusi lagi dalam menciptkan inovasi yang baru dengan berbagai cara.

Kekurangan adanya AI

  • Munculnya tingkat pengangguran, munculnya AI memang memiliki peluang dalam menciptakan pengangguran hal ini dikarenakan sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh manusia sudah bisa digantikan oleh robot.
  • Memunculkan risiko keamanan dan privasi, kemunculan AI sangat berkaitan dengan data maupun pengumpulan data hal ini menjadi kelemahan bagi AI karena menyangkut pada keamanan dan privasi mengenai informasi pribadi.
  • Adanya bias dan ketidakakuratan, dari adanya sistem AI memunculkan keraguan dalam pengambilan keputusan, hal ini memunculkan bias pada AI. Ditambah lagi karena AI merupakan kcerdasan buatan yang dibuat oleh manusia maka ada kalanya informasi yang disampaikan AI tidak akurat.
  • Menimbulkan manusia yang tidak kreatif dan malas, dikarenakan adanya AI menimbulkan manusia dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang berkaitan dengan profesinya maupun informasi yang berkaitan di dunia akademik. Hal ini menimbulkan manusia menjadi malas untuk berpikir dan tidak kreatif.
  • Tidak bisa sepenuhnya meniru manusia, meskipun AI memiliki kelebihan dalam mencari data berupa informasi dengan mudah, namun AI tidak memiliki kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman perasaan, emosi, etika. Hal ini yang hanya dipunya oleh manusia, sehingga AI tidak bisa memiliki hal tersebut.

Munculnya AI dalam dunia jurnalistik

Photo by ThisIsEngineering on Pexels.com 
Photo by ThisIsEngineering on Pexels.com 

Salah satu profesi yang memudahkan pekerjaan dari munculnya kecerdasan buatan AI ini adalah profesi jurnalistik. Mereka yang berprofesi jurnalistik dapat menggunakan teknologi AI ini dengan menulis berita maupun memproduksi sebuah berita. Dalam artian pemanfaatan AI ini dipakai oleh seorang jurnalistik untuk meriset dan mengotomatiskan tugas-tugas yang biasanya jurnalis lakukan seperti mentranskrip wawancara ataupun menyaring komentar pembaca. Hal ini, menjadi efisien bagi jurnalis dalam mengumpulkan informasi dikarenakan mampu mencari data yang berkaitan dengan fakta dan tren yang sedang berkembang dengan cepat dalam memanfaatkan AI.

Meskipun AI dapat memudahkan profesi jurnalis dalam mengumpulkan data dan fakta yang berkaitan dengan peliputan berita. Tapi tak dapat dipungkiri, bahwa adanya AI juga terdapat kelemahan bagi jurnalis karena AI tidak bisa memakai pandangan kritis dalam menganalisis sebuah informasi, AI juga tidak memiliki moral, empati serta etika dalam membuat berita. Selain itu, AI tidak mempunyai perasaan emosi, humor, dan skeptisisme. Dalam hal ini, berita yang dihasilkan oleh AI dapat menimbulkan kesalahan informasi dan dapat mempengaruhi cara pandang terhadap berita jika tidak diperiksa dengan detail dan cermat.

Oleh sebab itu, profesi jurnalis masih perlu dipertahankan di Indonesia dalam membuat dan menyebarkan informasi kepada khalayak luas, karena AI tidak bisa dipakai dalam menganalisis informasi yang didapat dan tidak memiliki moral dalam penulisan naskah jurnalistik. Namun, demikian adanya AI dapat memudahkan jurnalis dalam mentranskrip berita dan mendapatkan data dengan cepat sehingga dapat mengefisienkan waktu bagi jurnalis.

Walaupun AI sangat canggih dalam membantu profesi-profesi yang ada, terkhususnya bagi profesi jurnalis. AI juga dapat menimbulkan permasalahan yang berkaitan dengan etika bagi jurnalis. Biasanya algoritma AI berkaitan dengan informasi yang sensasional dan kontroversial, Hal ini bisa berdampak buruk bagi jurnalis karena akan menciptakan konten jurnalisme yang bersifat objektif. Selain itu, informasi yang AI dapatkan juga dapat menimbulkan kesalahpahaman informasi jika tidak dicek ataupun diperiksa secara berulang oleh jurnalis.

Hal ini, akan bertolak belakang dengan 9 prinsip yang sudah digunakan oleh seorang jurnalis dan prinsip ini berpedoman pada kode etik jurnalistik. 3 dari 9 prinsip jurnalistik diantaranya fakta, kebenaran, dan keakuratan. Dampak dari adanya kesalahpahaman informasi yang dilakukan oleh AI dapat mengurangi kepercayaan dari masyarakat serta dapat mengubah organisasi berita menjadi layanan berita yang kurang dalam mendistribusikan informasi yang kredibel dan akurat kepada masyarakat.

Nah, gimana nih menurut kalian, apakah munculnya AI dapat menggantikan profesi jurnalistik? Atau justru malah sebaliknya dapat memudahkan profesi jurnalistik?

Daftar Pustaka: 

Amran, S. O., & Irwansyah. (2018). Jurnalisme Robot dalam Media Daring Beritagar.id. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi, 20, 169-182. https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/iptekkom/article/view/169-182/pdf

Supriyadi, E. I., & Asih, D. B. (2020). IMPLEMENTASI ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) DI BIDANG ADMINISTRASI PUBLIK PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Jurnal Sosial dan Humaniora Universitas Muhamadiyah Bandung, 2, 12-23. https://www.researchgate.net/publication/349965617_IMPLEMENTASI_ARTIFICIAL_INTELLIGENCE_AI_DI_BIDANG_ADMINISTRASI_PUBLIK_PADA_ERA_REVOLUSI_INDUSTRI_40

umnadmin. (2023, July 17). 5 Kelebihan dan Kekurangan Artificial Intelligence: Membantu dan Mengancam? Universitas Multimedia Nusantara. Retrieved October 8, 2023, from https://www.umn.ac.id/5-kelebihan-dan-kekurangan-artificial-intelligence-membantu-dan-mengancam/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun