PERJALAN SURAT KABAR BERBENTUK MEDIA CETAK HINGGA KE MEDIA ONLINE
Surat kabar di Indonesia sudah jarang di temukan di sekitar kita apalagi dengan adanya smart digital yang semakin canggih. Hal itu membuat surat kabar yang berbentuk cetakan kertas sudah jarang kita temukan dan sudah beralih menjadi surat kabar elektronik, yang mana sekarang sudah sangat mudah untuk diakses pada media sosial di smart phone masing-masing.Â
Sejatinya surat kabar yang berbentuk cetak kertas maupun surat kabar elektronik itu sama-sama berisikan informasi tetapi mengapa yang sering di gunakan adalah media elektronik.
Masuk pada tahun 1960-1970 di Amerika, berita pertama di dapat dari televisi dan radio yang mengambil dari headline surat kabar. Akan tetapi berita yang di buat di surat kabar sendiri tidak ada di televise atau di ardio, seperti berita terkait analisis atau komentar. Â
Namun seiring berkembangnya zaman media cetak dan media elektronik sangatlah bertabrakan apalagi dengan munculnnya internet membuat media elektronik lebih unggul di banding media cetak. Menurunnya media cetak dikarenakan mudahnya penggunaan media eektronik, dalam pencarian berita hanya mengeklik salah satu kata maka muncul banyak referensi atau berita yang diinginkan.
Hal ini terbukti dengan ada beberapa bisnis media cetak yang bangkrut atau mati tidak berproduksi lagi. Sampai percetakan majalah ternama yaitu Newsweek di AS yang berdiri selama 80 tahun dan berhenti pada 31 Desember 2012. Hal ini menjadikan media cetak yang lain menunggu untuk di tutup, tetapi Newsweek menyatakan bahwa akan beralih ke media online.
Koran di AS sekelas The Washington Post ini dibagikan secara geratis di sejumlah tempat atau di pusat-pusat keramain. Di Indonesia saja sudah banyak beberapa percetakan yang menutup perusahaannya karna banyaknya model bisnis media cetak yang tidak mungkin lagi bertahan oprasi.Â
Hal ini tidak hanya di sebabkan oleh kemajuan internet tetapi juga perkembangan ekonomi yang semakin naik dan juga butuh banyak karyawan dalam memproduksi yang mengakibatkan semakin banyak dan mahalnya biaya produksi ketimbang media online.
Di Indonesia perusahaan media cetak banyak menambah jumlah percetakan tetapi dari segi pembaca telah mengalami penurunan yang sangat signifikan dari 2006-2012 terjadi penurunan dengan jumlah persen yaitu 23,0% menjadi 17% hal ini dapat menimbulkan perusahaan percetakan akan mengalami kebangkrutan.
Lalu pada tahun 2005-2014 media online mengalami kenaikan yang sangat pesat dari jumlah persen 3.34% menjadi 35,64% hal ini akan menimbulkan kontribusi yang sangat maju untuk kedepannya. Tetapi menjadi ancaman bagi perusahaan percetakan yang dilihat dari kurfa yang sangat menurun di banding kurfa media online yang semakin tinggi.
Selain kita mengetahui bagaimana perjalanan dan perkembangan surat kabar dari masa ke masa, perlu kita cari tahu apa keunggulan masing masing dari media cetak ataupun media online.Â
Dari segi keunggulan semua juga memiliki karakteristik masing masing, seperti media cetak memilki karakteristik yang sangat khas seperti berita yang jelas maksutnya berita yang dimuat sangat lengkap dan sangat terperinci, selain itu media cetak adalah saksi dari perkembangan sejarah dari abad ke abad  mengenai peradapan manusia, sehingga tidak mudah untuk dilupakan.Â
Sedangkan media online sangat up date dan continuous, tetapi berita ini hanya bisa di akses dengan teknologi yang sangat canggih dan belum tentu semua masyarakat mmemahami dan memiliki alat tersebut.
Tetapi meski begitu media cetak dan media online ini memiliki konvergensi media seperti halnya, pada saat ini media online adalah media yang sangat maju akan tetapi di berbagai daerah belum tentu ada koneksi internet yang memadai dan jikapun ada itupun sangat terbatas, maka sebab itu media cetak mampu mengantisipasi hal ini, agar masyarakat yang tidak memiliki alat elektronik dan juga akses internet yang kurang memadai bisa mengetahui informasi sekitar melalui media cetak.
Jangan lupakan sejarah itu kata Bung Karno, surat kabar yang awalnya melalui media cetak dan sekarang menjadi media online itu adalah bentuk dari pada sejarah perkembangan surat kabar dan hal ini juga sebagai bukti bahwa manusia mampu mengembangkan kekreativannya melalui surat kabar.Â
Jadi semua berita informasi yang di sediakan entah itu berbentuk cetak ataupun online itu sama saja asalkan kita dapat menggunakan media itu dengan baik dan benar, dan dapat menyaring informasi ataupun berita yang sekiranya kurang benar kevalitannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H