Pajak memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan negara, layanan publik, dan kemajuan ekonomi serta sosial. Pajak adalah kontribusi wajib yang dibayarkan oleh masyarakat untuk mendukung kelangsungan kehidupan bernegara. Ada berbagai jenis pajak yang diterapkan, seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Bea Materai (BM), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Baru-baru ini, pemerintah mengumumkan kebijakan kenaikan PPN yang semula 11% menjadi 12% yang akan berlaku pada tahun 2025. Kenaikan pajak ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendongkrak perekonomian negara.
Namun, meskipun keputusan ini bertujuan baik untuk kesejahteraan, kenyataannya masih banyak masyarakat, terutama generasi muda, yang memiliki tingkat kesadaran pajak yang rendah. Survei yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa hanya 38% generasi muda yang merasa memiliki pemahaman cukup mengenai pajak, sedangkan 62% lainnya merasa tidak memiliki pemahaman sama sekali mengenai perpajakan. Mengapa fenomena ini bisa terjadi? Apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pajak di kalangan generasi muda?
Ada beberapa alasan mengapa generasi muda kurang peduli terhadap pajak, di antaranya:
1. Kurangnya Pemahaman Mengenai Pajak
Banyak generasi muda yang merasa bahwa pajak adalah topik yang sulit dipahami. Sebagian besar dari mereka tidak mengetahui bagaimana pajak berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Minimnya pemahaman tentang apa itu pajak, apa fungsinya, serta bagaimana pajak berperan dalam membangun negara, menjadikan mereka kurang peduli terhadap kewajiban pajak.
2. Tidak Merasa Terpengaruh Secara Langsung
Banyak generasi muda yang merasa bahwa pajak tidak memiliki dampak langsung terhadap kehidupan mereka. Padahal, jika mereka dapat menyadari, pajak berperan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari penyediaan pendidikan yang berkualitas, pembangunan infrastruktur, hingga pelayanan kesehatan yang lebih baik. Tanpa pajak, negara tidak dapat menyediakan fasilitas-fasilitas tersebut.
Penting untuk menanamkan kesadaran pajak pada generasi muda sejak usia dini. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini perlu dilakukan:
1. Meningkatkan Partisipasi dalam Pembangunan Negara
Ketika generasi muda memahami pentingnya pajak, mereka akan menyadari betapa besar peran mereka dalam mendukung pembangunan negara. Pemahaman ini akan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam membayar pajak dan ikut berkontribusi dalam pembangunan negara.
2. Memperkuat Perekonomian Negara
Generasi muda yang sadar pajak akan lebih siap memberikan dukungan terhadap perekonomian negara. Mereka akan memiliki kesadaran untuk berperan aktif dalam kehidupan ekonomi, baik sebagai individu yang membayar pajak, maupun sebagai wirausahawan atau pekerja yang turut menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian.
3. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Sosial
Pemahaman tentang pajak akan membentuk rasa tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda. Mereka akan lebih peduli terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar dan menyadari bahwa pajak adalah alat untuk menciptakan kemajuan bersama.
Setelah mengetahui pentingnya kesadaran pajak, langkah-langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan pemahaman pajak di kalangan generasi muda antara lain:
1. Edukasi Sejak Dini di Sekolah
Pendidikan tentang pajak sebaiknya dimulai sejak dini, bahkan di bangku sekolah. Materi tentang pajak dapat dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pendidikan sangat penting untuk menciptakan program edukasi yang berkelanjutan. Hal ini akan membantu generasi muda memahami pentingnya pajak, fungsinya, serta dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.
2. Sosialisasi dan Kampanye Melalui Media Sosial
Untuk mencapai generasi muda, pemerintah dan berbagai pihak perlu memanfaatkan teknologi dan media sosial. Kampanye tentang kesadaran pajak dapat dilakukan melalui konten edukatif seperti video, poster, dan infografis yang mudah dipahami. Platform seperti Instagram, YouTube, dan TikTok dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan secara menarik dan interaktif. Dengan pendekatan yang lebih kreatif dan relevan dengan kehidupan mereka, generasi muda dapat lebih tertarik dan memahami pentingnya pajak.
3. Transparansi dan Penggunaan Teknologi
Peningkatan transparansi sistem perpajakan juga dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan kepercayaan generasi muda terhadap sistem perpajakan. Penggunaan teknologi seperti big data dan blockchain dapat membantu menciptakan sistem yang lebih transparan dan efisien. Dengan demikian, generasi muda akan merasa lebih yakin bahwa pajak yang mereka bayarkan digunakan dengan tepat untuk kepentingan umum, seperti pembangunan infrastruktur dan layanan publik.
4. Penyuluhan di Komunitas dan Organisasi Pemuda
Penyuluhan tentang pajak juga dapat dilakukan melalui komunitas dan organisasi pemuda. Melalui kegiatan seperti seminar, diskusi, dan pelatihan, generasi muda bisa mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang pajak dan pentingnya membayar pajak untuk kemajuan negara.
Peran generasi muda sangat besar dalam kemajuan suatu negara. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menghilangkan sikap acuh terhadap pajak dan menggantinya dengan sikap peduli dan patuh terhadap kewajiban perpajakan. Dengan meningkatkan kesadaran pajak sejak dini, kita tidak hanya menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan kewajibannya, tetapi juga memperkuat perekonomian dan pembangunan negara. Melalui edukasi, kampanye, dan penggunaan teknologi, kita dapat membangun generasi muda yang siap berkontribusi dalam membangun negara melalui pembayaran pajak yang tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan.
Sumber : Zega, A., Gea, Y. V., Zebua, M. S., Ndraha, A. B., & Ferida, Y. (2024). Strategi Peningkatan Kesadaran Pajak di Kalangan Generasi Muda dalam Era Digital: Analisis Peran Teknologi dan Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045. Identik: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 12, 12--19. Diperoleh dari https://sihojurnal.com/index.php/identik/article/view/36/27.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H