Mohon tunggu...
Nesya Noviyana
Nesya Noviyana Mohon Tunggu... -

I'm just ordinary people. punya mimpi bisa jadi bagian dari badminton indonesia. to be athlete? no!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Thomas Cup Bukanlah Rangga

23 Mei 2016   21:11 Diperbarui: 23 Mei 2016   21:14 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Posisi tertinggal tak menyurutkan semangat Ahsan/Hendra. Menghadapi Lee/Yoo, Ahsan/Hendra tampil luar biasa dan tak terbendung dengan memberikan bola bola dropshot yang menyulitkan lawan. Jarang sekali terlihat smash smash keras pada laga ini. Indonesia berhasil menyamakan kedudukan 1-1.

Anthony Ginting dapat membuktikan kepercayaan yang diberikan dengan tampil mengesankan pada laga melawan Lee Dong Keun dan berhasil mengamankan poin. Kembali turun di partai penentu dengan kedudukan unggul 2-1 membuat Angga/Ricky tampil begitu percaya diri dan berhasil membawa tim Indonesia melaju ke partai puncak.

Result semi final Thomas Cup Indonesia vs Korea : http://www.tournamentsoftware.com/sport/teammatch.aspx?id=98FF39E5-3CE5-4D78-A9E6-4199026B3C5D&match=66

Selangkah lagi target tercapai. Mimpi untuk menjemput kembali piala Thomas sudah di depan mata. Tapi Indonesia pun sadar bahwa yang akan dihadapi adalah Denmark, unggulan kedua pada turnamen ini. Denmark tampil begitu memukau pada laga semi final melawan Malaysia. Tertinggal 0-2 dari Malaysia tak menyurutkan semangat Denmark untuk melaju ke final dan memboyong trofi Piala Thomas untuk pertama kalinya. Denmark pun dapat membalikkan keadaan dan melaju ke final setelah menaklukkan Malaysia degan 3-2.

Result semi final Thomas Cup Malaysia vs Denmark : http://www.tournamentsoftware.com/sport/teammatch.aspx?id=98FF39E5-3CE5-4D78-A9E6-4199026B3C5D&match=67

Sadar akan kelemahannya di sektor tunggal, Indonesia mencoba peruntungannya dengan menurunkan Tommy Sugiarto sebagai ujung tombak, diikuti oleh Anthony dan Ihsan di tunggal kedua dan ketiga. Sementara Jonatan tidak diturunkan pada laga ini karena pelatih menilai penampilannya yang kurang memuaskan pada laga semi final sebelumnya. Di sektor ganda, skuat terbaik diturunkan pelatih dengan Ahsan/Hendra pada ganda pertama dan Angga/Ricky pada ganda kedua. Nomor ganda harga mati harus menyumbang poin dan diharapkan dapat mencuri poin dari salah satu nomor tunggal.

Partai final yang menegangkan. Kedua tim saling merebut poin dari nomor andalannya. Tommy gagal membuka jalan bagi tim setelah harus takluk dari Viktor Axelsen. Turun di partai kedua, Ahsan/Hendra membuktikan kelasnya sebagai pemain bermental juara yang dalam kondisi tertinggal masih dapat bermain dengan tenang. Kedudukan imbang 1-1.

source : badmintonindonesia.org
source : badmintonindonesia.org
source : badmintonindonesia.org
source : badmintonindonesia.org
Kalah pengalaman dan jam terbang membuat Anthony yang turun di partai ketiga gagal mengamankan poin bagi Indonesia kala menghadapi Jan O Jorgensen dan mambuat tim Indonesia kembali tertinggal. Kondisi tertinggal tak lantas membuat pasangan Angga/Ricky yang turun di partai keempat terbebani. Tahu akan kondisi tim, Angga/Ricky tampil memukau kala berhasil kembali menyamakn kedudukan atas Denmark 2-2 dan memaksakan pertandingan dilanjutkan hingga partai kelima.

source : badmintonindonesia.org
source : badmintonindonesia.org
source : badmintonindonesia.org
source : badmintonindonesia.org
Ihsan Maulana Mustofa turun sebagai partai penentu dan akan menghadapi Hans-Kristian Vittinghus yang di atas kertas Hans lebih unggul dari Ihsan. Menanggung beban “harus menang” dari 250 juta harapan rakyat Indonesia tentu menjadi tanggung jawab yang harus dipikul. Berbeda dengan dua tunggal sebelumnya, yang di mana ketika mereka kalah masih ada partai selanjutnya yang dapat mengamankan poin. Di partai kelima ini Ihsan menyadari betul bahwa ketika ia menang, Indonesia ikut menang. Dan ketika ia kalah, Indonesia pun ikut kalah.

Beban mental ini lah yang nampak terlihat dari permainan Ihsan. Ia tidak dapat mengeluakan permainan terbaiknya yang ia punya. Kerap kali melakukan kesalahan sendiri yang tak perlu karena gugup. Underperformance. Itulah yang ditampilkan Ihsan pada permainannya. Dan pada akhirnya, Ihsan harus mengakui keunggulan Hans yang notabene-nya lebih berpengalaman.

source : badmintonindonesia.org
source : badmintonindonesia.org
source : badmintonindonesia.org
source : badmintonindonesia.org
Denmark mencatatkan namanya pada sejarah perbulutangkisan dunia. Setelah 8 kali ke final dan berakhir sebagai runner up, kini di final yang ke 9 Denmark berhasil memboyong trofi Thomas Cup untuk pertama kalinya. Sebuah sejarah bagi bulutangkis Denmark dan Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun