Mohon tunggu...
Nesya M. Pertiwi
Nesya M. Pertiwi Mohon Tunggu... Administrasi - An ordinary Employee

Menulis untuk berbicara

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Luckiest Girl Alive: Keberuntungan Gadis Remaja Penyintas Pelecehan Seksual yang Selamat dari Penembakan Massal Sekolah

17 November 2023   13:14 Diperbarui: 17 November 2023   13:19 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang sekali bukan? Sudah menjadi korban perkosaan, saksi dari anak-anak yang ditembak mati oleh temannya sendiri, dan juga korban dari fitnahan yang dilakukan Dean supaya Ani tidak membuka suara tentang perkosaan yang terjadi. Ini benar-benar gambaran realita di dunia nyata. Saya tahu banyak Ani lain di dunia nyata dengan versi cerita berbeda, tetapi nasib yang sama. Ditindas duluan oleh si pelaku.

Dengan segala hal yang kemudian merubah pikirannya untuk menuliskan apa yang terjadi, dia menemui kepala editornya bahwa dia tidak menerima tawaran pindah ke New York Times karena akan pindah ke London bersama calon suaminya dan Ani memutuskan memberikan tulisannya kepada si bos lady. 

Bos lady itu kecewa atas keputusannya namun ada sedikit simpatik saat membaca tulisan Ani. Si bos itu pun menceritakan pengalaman tidak mengenakannya tiga puluh tahun lalu saat dia masih remaja. Bos lady mengkritik Ani yang tidak sepenuhnya terbuka dan jujur dengan apa yang ditulisnya. Hal itu membuat Ani berpikir keras dan menyadari banyak hal.

Teman Ani semasa kuliah yang tahu masa lalunya pun mendukung Ani dan ikut bergembira saat New York Times menerbitkan tulisan Ani. Itu terjadi sehari sebelum Ani menikah. 

Ani pun memberitahukannya kepada si calon suami, tetapi reaksi pria itu malah kecewa sekaligus marah. Kecewa karena Ani memutuskan untuk memberitahu kepada dunia apa yang terjadi padanya dan tidak membicarakannya terlebih dahulu. Marah karena itu dilakukan tepat sebelum mereka menikah dan kemungkinan besar akan mempengaruhi reputasinya. 

Dan disinilah kita diperlihatkan bahwa tunangannya itu bukanlah pria yang 'green flag'. Bahkan tidak mengerti mengapa Ani harus melakukannya karena dua dari pemerkosa Ani sudah mati karena penembakan masal, dan seorang lagi selamat namun cacat seumur hidup. 

Pria ini mengabaikan segala aspek yang seharusnya diperhatikan untuk mendukung dan mencintai seorang penyintas. Itu adalah moment of truth Ani dimana dia tahu bahwa dia tidak bisa menikahi pria itu meskipun Ani bercerita betapa marah dan sedih

nya dia mengingat para pemerkosa itu justru meledek bagian vitalnya, meledek dan bersenang-senang atas erangan kesakitannya saat mereka melakukan itu. Tidak semua orang bisa memiliki sentimen dan empati atas hal seperti itu dan buruknya terkadang malah mengingatkan bagaimana itu sudah terjadi dan berlal, maka sebaiknya lupakan saja karena sudah tidak ada gunanya lagi.

Dari semua penjabaran di atas, banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari film ini. Bukan saja mengenai gerakan #Metoo dan feminism yang terkandung disini. Ini versi saya:

  • Masa lalu akan datang di masa depan saat Anda tidak benar-benar sembuh darinya.
  • Film ini juga menggambarkan realita dari rape culture dimana korban malah menjadi bulan-bulanan dan pelaku yang masih dibawah umur pun menyangkal bahwa itu adalah perkosaan.
  • Sama seperti korban atau penyintas di dunia nyata, pertanyaan bahwa "apakah kamu menyuruhnya untuk berhenti?" atau "apakah kamu sudah menolaknya?" selalu menjadi hal yang mennyulitkan korban untuk mengambil tindakan. Disinilah kenyataan korban malah disalahkan. Dan itu yang membuat korban memilih diam dan berpura-pura tidak terjadi sesuatu yang salah.
  • Sebelum berdamai dan selesai dengan masa lalumu, kamu akan susah mendapatkan masa depan karena lukamu belum sembuh dan kamu butuh penyaluran emosi sehingga memicu pertengkaran dan perselisihan dengan pasangan.
  • Walaupun pasanganmu menerima masa lalumu, jika dia tidak mendukungmu untuk menyembuhkan diri atau mendapatkan closure untuk menuntut keadilan, maka kau harus meninjau kembali apakah dia yang tepat untukmu.
  • Efek kejadian buruk di masa lalu yang diabaikan akan menjadi bekas luka mendalam dengan pengaruh yang ditimbulkan di masa depan.
  • Dimana banyak yang mendukungmu untuk speak up, pasti ada juga yang tidak. Bahkan itu dilakukan oleh sesama wanita.
  • Film ini tidak hanya mengangkat soal pelecehan seksual dan penembakan masal sekolah (yang sering terjadi di Amerika), tetapi juga isu bullying dan dampak mengerikannya yang membuat korban nekat menjadi lebih bringas.

Kurang lebih itulah penjabaran saya mengenai film ini.

Ya, Ani gadis paling beruntung yang masih hidup. Dia melewati masa lalu traumatisnya dengan tumbuh dewasa dan memiliki karir. Dia beruntung masih hidup dan menceritakan pada dunia apa yang terjadi kepadanya saat muda. Tetapi dengan harga dibayar mahal berupa trauma dan juga hubungannya yang kandas dan palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun