Mohon tunggu...
Nestiti LintangPertiwi
Nestiti LintangPertiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya adalah mahasiswa pascasarjana jurusan pendidikan bahasa Inggris. Saya memiliki hobi membaca, menulis, dan memasak. Saya adalah seseorang yang senang sekali belajar banyak hal baru, optimis, dan selalu bertanggung jawab terhadap kewajiban dan tugas saya dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik. Saya sangat tertarik untuk menulis artikel-artikel tentang pembelajaran bahasa Inggris, self-development, dan juga saya sekarang sedang mengembangkan kemampuan saya dalam hal digital marketing khususnya content writing

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Kemampuan Emotional Intelligence pada Remaja dan Cara Mengembangkannya

26 Juni 2024   14:24 Diperbarui: 26 Juni 2024   16:13 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usia remaja merupakan masa transisi dimana seseorang mulai beranjak menuju dewasa. Diusia ini sangat penting untuk memperhatikan bagaimana anak mengelola kecerdasan emosi mereka. Dengan memiliki kecerdasan emosi  yang baik, remaja dapat mengontrol emosi, sikap, dan perilaku mereka dengan bijak. Dalam artikel ini mengupas secara lebih lengkap definisi, pentingnya memiliki kemampuan emotional intelligence pada remaja, serta cara mengembangkannya.

Apa itu Emotional Intelligence?

Sumber: neurosurgicalatlas.com
Sumber: neurosurgicalatlas.com

Emotional intelligence atau kecerdasan emosi memiliki peran yang esensial dalam proses pengendalian diri. Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk memahami, mengelola, dan mengendalikan emosi untuk meningkatkan kesehatan mental. 

Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi akan lebih sensitif untuk menjaga perasaan orang lain, dan dapat mengelola emosinya saat marah, sedih, maupun senang. Kecerdasan emosi dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang baik dalam hal akademik, kemampuan personal maupun performa mereka.  

Menurut Golleman kemampuan kecerdasan emosi merujuk pada suatu kemampuan seseorang untuk menyadari perasaan yang ada pada dirinya sendiri, orang lain, ataupun berupaya untuk mendorong motivasi, dan  mengontrol  emosi dengan bijaksana baik untuk dirinya sendiri maupun berkenaan dengan orang lain. Terdapat lima elemen dalam kecerdasan emosi yang saling mempengaruhi satu sama lain:

  • Self- Awareness (Kesadaran Diri), berkaitan dengan keterampilan seseorang untuk memahami perasaannya sendiri dan mengenali dampak dari pikiran dan tindakan yang dilakukannya. Dalam hal ini seseorang cenderung melakukan refleksi diri untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
  • Self-Regulation (Pengaturan Diri), merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya secara sehat dan terstruktur. Dalam hal ini dibutuhkan keterampilan beradaptasi dalam menghadapi perubahan dan tantangan secara fleksibel.
  • Motivation (Motivasi), berkaitan dengan minat seseorang untuk mencapai tujuannya untuk kepuasan sendiri, bukan karena dorongan dari faktor ekternal. Seseorang perlu memiliki sikap optimis dan selalu berpikir positif dalam menghadapi kegagalan dan tantangan yang dihadapinya.
  • Empathy (Empati) , berkaitan dengan sensitivitas seseorang untuk memahami perasaan orang lain. Kemampuan untuk merespons dengan benar terhadap emosi dan kebutuhan orang lain.
  • Social skills (Keterampilan sosial), yaitu kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik, dan mengutarakan perasaaannya secara asertif. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan untuk menumbuhkan hubungan yang baik dalam bekerja sama dengan tim maupun saat berperan sebagai pemimpin.

Apakah Penting Memiliki Kemampuan Emotional Intelligence Diusia Remaja?

Ya, bagi remaja kemampuan emotional intelligence memainkan peran yang krusial untuk pengembangan diri. Pada masa ini remaja tidak hanya mengalami perubahan fisik saja tetapi juga psikologis dan sosial yang signifikan. Ada beberapa alasan mengapa sangat penting untuk menumbuhkan kemampuan kecerdasan emosi diusia remaja.

  • Remaja yang memiliki kecerdasan emosi yang baik dapat mengendalikan emosi mereka dengan lebih efektif, dan dapat mencegah perilaku yang impulsif serta konflik intrpersonal.
  • Remaja dapat memahami emosi pada dirinya sehingga dapat membantu mereka mengenali apa kekuatan dan kelemahan diri mereka yang dapat berdampak terhadap pengembangan identitas mereka.
  • Kemampuan untuk bersimpati dengan perasaan orang lain membantu para remaja untuk mendorong hubungan yang baik dengan teman, keluarga maupun masyarakat yang bermanfaat untuk kesejahteraan sosial dan emosi.
  • Remaja dengan kecerdasan emosi yang baik memiliki resiko yang rendah terhadap kesehatan mental dan tingkat stress.
  • Kecerdasan emosi pada remaja berpengaruh terhadap performa akademis yang lebih baik dan karir mereka dimasa depan karena hal tersebut berkaitan dengan pengaturam diri dan motivasi intrinsik yang pada diri mereka dan berdampak terhadap keberhasilan mereka jangka panjang.

Oleh karena itu, mengembangkan kecerdasan emosi di usia remaja dapat membantu remaja menghadapi rintangan dan perubahan yang terjadi diusia mereka sekaligus mempersiapkan mereka untuk kehidupan diusia dewasa yang lebih seimbang dan sukses.

Bagaimanakah Mengembangkan Emotional Intelligence Pada Remaja?

Mengembangkan kecerdasan emosi pada remaja dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut:

1. Melatih kesadaran diri dan refleksi diri. Hal ini dapat membantu remaja untuk mengerti emosi mereka dan mengola emosi secara lebih efektif.  Remaja dapat melakukan aktivitas seperti bermeditasi, yoga, maupun berfokus pada emosi atau perasaan dalam disituasi tertentu.

2. Mengembangkan empati. Kemampuan untuk memahami dan toleransi terhadap perasaan orang lain disebut dengan empati. Menumbuhkan empati dapat berguna untuk remaja agar lebih sensitif terhadap perasaan orang lain serta mengembangkan kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain.

3. Memperkuat kendali emosi dan manajemen stres. Strategi untuk mengendalikan emosi dan mengelola stes dapat dilakukan dngan berlatih pernapasan dalam, berkonsentrasi pada perhatian penuh, dan bersantai dapat megurangi stress.

4. Menjalin komunikasi yang baik dan aktif mendengarkan. Ini adalah keterampilan penting untuk mengembangkan kecerdasan emosi. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan berfokus saat orang lain berbicara, menatap mata pembicara, dan mengekspresikan empati baik secara verbal maupun non verbal.

5. Feedback dan pembelajaran berkelanjutan. Hal ini dapat membantu remaja untuk mengembangkan kecerdasan emosi mereka dengan cara ikut serta dalam proses diskusi, bercerita tentang pengalaman mereka, dan memperoleh feedback dari orang lain, teman, maupuan keluarga.

6. Meningkatkan keterampilan beradaptasi. Remaja yang dapat beradaptasi dengan baik akan lebih mudah untuk menghadapi perubahan di lingkungan mereka secara lebih baik. Oleh karena itu, mereka dapat melatih kemampuan adaptasi disituasi yang berbeda-beda dan menemukan solusi yang terbaik.

7. Membantu anak mengenali emosi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan lingkungan yang aman dan mendukung, mengenalkan berbagai emosi, membantu anak mengekspresikan emosi mereka, dan mengajak anak untuk bercerita apa yang dirasakannya.

8. Membangun empati pada anak untuk membantu orang lain. Hal ini tidak hanya berkontribusi untuk mengembangkan kecerdasan emosi saja, tetapi juga mendorong remaja untuk menjadi individu yang lebih baik, peduli, dan dapat berinteraksi diberbagai situasi tertentu. Selain itu, hal ini juga dapat membantu remaja menghadapi rintangan yang mereka alami dan menjalin hubungan antar sesama yang erat dan positif.

9. Membiasakan anak untuk berkerja sama. Membiasakan anak untuk bekerja sama melibatkan berbagai aspek kecerdasan emosi seperti komunikasi, empati, dan pengelolaan emosi. Dalam hal ini dapat bermanfaat untuk kehidupan baik dari segi sosial maupun masa depan mereka di dunia profesional. Selain itu, tugas kelompok di sekolah, ikut serta dalam kegiatan organisasi maupun ektrakurikuler dapat menjadi wadah yang baik untuk menumbuhkan keterampilan mereka.

10. Memberikan contoh yang baik dalam berperilaku. Saat orang yang lebih dewasa baik orang tua ataupun guru menunjukkan kecerdasan emosi mereka, remaja akan cenderung mencontoh perilaku mereka tersebut. Memberikan contoh yang baik dalam bertindak tidak hanya memberikan pengajaran yang positif kepada remaja, tetapi juga memberikan arahan praktis bagi remaja dalam meningkatkan emotional intelligence mereka.

Kesimpulannya, emotional intelligence merupakan aspek krusial bagi remaja karena hal ini akan berdampak pada kemampuan mereka dalam mengendalikan diri di lingkungan sosial. Sangat penting bagi remaja untuk meningkatkan kecerdasan emosi mereka agar mereka dapat mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang benar. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, remaja dapat meningkatkan kecerdasan emosi mereka dan menjadi pribadi yang lebih seimbang dan efektif dalam berinteraksi dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun