Acara Bakti sosial dilanjutkan dengan Helaran Budaya keliling Kota Kuningan berakhir di Gedung Paseban dan dilanjutkan dengan  pentas kesenian: Tari Batik, Kidung Spiritual, Tari Pwah Aci merupakan kisah klasik Sunda. Pwah Aci atau Dewi Sri adalah utusan dari Jabaning Langit  yang turun ke bumi memberikan kesuburan bagi para petani.Â
Melalui gerak dan ekspresi tarian ini mengungkapan rasa hormat dan bhakti kepada Sang Pemberi Hidup. Lalu Ngareremokeun merupakan upacara sakral di dalam tradisi Sunda Wiwitan, upacara ini intinya mempertemukan dan mengawinkan benih padi jantan dan betina.
6. Tanggal 24 Agustus 2019 atau 22 Rayagung Kalender Sunda
Merupakan puncak dari Upacara Adat Seren Taun. Dilaksanakan di gedung dan halaman Taman Sari Paseban. Acara pentas kesenian seperti Tari Jamparing Apsari, Tari Puragabaya Gebang, Tari Buyung, Angklung, Kamonesan/memeron, kecapi. Â
Prosesi sakral yaitu prosesi Ngajayak atau menjemput padi dan prosesi penumbukan padi pada puncak acara sebanyak 22 kwintal dengan pembagian 20 kwintal dibagikan kembali kepada masyarakat dan 2 kwintal digunakan sebagai benih dan ditutup dengan pentas wayang golek.
Seren Taun, menjadi upacara adat kebanggaan bagi orang Sunda terutama masyarakat Cigugur, Kuningan dan keragaman adat dan tradisi ini menjadi kekayaan dan alat pemersatu Bangsa Indonesia.
Acara yang diadakan tiap tahun ini mendatangkan banyak wisatawan, Â baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Semoga adat, tradisi dan kebudayaan asli Indonesia seperti ini akan terus dipertahankan dan dilaksanakan setiap tahunnya.
Sumber:
Kuningankab.go.id
Masyarakat Cigugur, Kuningan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI