Mohon tunggu...
Nicodima Wigonesti Murani
Nicodima Wigonesti Murani Mohon Tunggu... Administrasi - Living in paradise : Indonesia

Pekerja kantoran yang suka jalan-jalan dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Cara Bijak Bersahabat dengan Kartu Kredit

11 Agustus 2019   16:53 Diperbarui: 11 Agustus 2019   23:45 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kartu Kredit - financialwellness.org

Zaman sekarang hampir semua orang memiliki kartu kredit. Tapi berapa persen orang yang benar-benar paham cara menggunakan kartu kredit dan cerdasberutang supaya tidak kebablasan dan tidak terbelit utang hingga di kejar-kejar deb collector.

Ada teman kantor saya, saat dia membuka dompetnya tampak indah deretan kartu kredit dari beberapa bank dan katanya setiap kartu kredit yang dia punya memiliki pagu kredit yang lumayan besar. Saya sempat kagum, "wah hebat ya". Kenapa saya bilang hebat karena tidak mudah mengajukan kartu kredit lalu disetujui apalagi mendapat pagu kredit yang besar.

 Saat itu saya tidak memiliki kartu kredit karena buat saya kartu kredit sama dengan berutang dan  berutang memang tidak pernah ada dalam kamus saya. Jadi jika saya membutuhkan dana yang besar atau menginginkan sesuatu dengan budget yang banyak saya lakukan dengan menabung.

Saya sempat tergoda melihat kartu kredit teman saya yang berderet dan diiming-imingi mudahnya bertransaksi "tinggal gesek bayar nanti pas gajian" dan satu lagi motto dari teman saya hutang itu bikin semangat kerja.

Untungnya iman saya masih kuat dan tidak tergoda untuk membuat kartu kredit dan saya melihat indahnya kartu kredit yang berjejer di dompetnya tidak seindah kenyataan saat dia terlilit utang karena tidak bisa membayar tagihan kartu kredit.

Kartu kredit memang memberi kemudahan saat kita tidak memiliki dana dan kita bisa membayar hanya dengan minimum pembayaran, yaitu 10% dari total utang. Tapi mau berapa lama utang kita lunas karena 10% itu kadang tidak menutup bunga yang kian membengkak. Seharusnya bekerja itu untuk mensejahterakan hidup kita. Saat telilit utang malah bekerja hanya untuk membayar utang dan untuk memenuhi kebutuhan yang lain akhirnya kita berutang lagi.

Hiduppun menjadi tidak tenang karena dikejar-kejar utang. Sales kartu kredit hanya baik ketika menawarkan untuk membuka kartu kredit, ketika pembayaran hutang kita tidak berjalan lancar maka deb collectorlah yang akan bertindak dari mulai menagih melalui telpon, datang ke kantor, dan yang paling memalukan bisa saja datang menagih ke rumah mertua.

Ada cerita lain yang terlilit utang kartu kredit, akhirnya memaksa orang tuanya untuk segera membagikan warisan karena akan digunaan untuk membayar utang padahal orang tuanya masih hidup.

Walaupun sekuat baja iman saya untuk tidak membuat kartu kredit akhirnya luluh juga, bukan karena ingin seperti orang lain tapi karena kebutuhan yang mengharuskan saya memiliki kartu kredit.

Berawal dari kecintaan saya pada dunia traveling ketika beberapa transakti tidak bisa saya lakukan dengan kartu debit seperti membeli tiket pesawat terutama maskapai milik negara lain, booking hotel, membeli tiket wisata yang harganya lebih murah bila beli online daripada beli di lokasi wisata dan pembayaran harus menggunakan kartu kredit.

Apakah saya pernah kebablasan, ya akhirnya saya juga pernah mengalami kartu kredit saya bengkak. Tapi saya segera sadar sebelum benar-benar terlilit hutang dan mulai membuat strategi cara cerdasberutang dan memanfaatkan kartu kredit dengan bijak.

Cara cerdas berutang saya dengan kartu kredit sebagai berikut:

  1. Jika sudah terlanjur memiliki utang, lunasi dahulu semua tagihan kartu kredit. Jika perlu mengajukan keringan atau cicilan tanpa bunga kepada bank penerbit kartu kredit. Ini akan sangat meringankan ketika kita mencicil tanpa di bebani bunga yang terus menumpuk.
  2. Selama cicilan utang belum lunas, tahan diri untuk tidak membeli sesuatu yang tidak perlu. Setiap akan mengeluarkan uang tanya diri sendiri dulu, ini benar-benar kebutuhan atau hanya untuk gaya.
  3. Stop atau kurangi makan di restoran atau cafe dan ngemall. Jangan sampe senengnya 2 jam, pusingnya 1 bulan.
  4. Kalo perlu untuk makan siang di kantor bawa bekal dari rumah akan lebih hemat dan pastinya lebih sehat.
  5. Jika utang sudah lunas maka mulailah menabung. Jangan menunggu ada sisa uang baru menabung. Jadikan menabung urutan pertama saat kita terima gaji.
  6. Jika akan menggunakan kembali kartu kredit, pastikan tagihan dibayar semuanya sebelum jatuh tempo. Artinya kita berutang hanya satu bulan saja tanpa bunga. Lebih dari satu bulan maka utang kita akan berbunga dan itu yang menyebabkan kita terlilit utang.
  7. Jika dana kartu kredit yang akan kita gunakan lumayan besar misalnya membeli mesin cuci yang tidak mungkin kita membayar dalam satu bulan, kita bisa memanfaatkan fasilitas cicilan. Setiap bank penerbit kartu kredit pasti memiliki program cicilan. Biasanya ada program promo dengan cicilan bunga 0% dengan jangka waktu tertentu misalnya 6 bulan atau 12 bulan. Jika sedang tidak ada promo cicilan bunga 0% biasanya ada cicilan dengan bunga yang tidak terlalu besar.
  8. Saat menggunakan kartu kredit untuk traveling atau belanja manfaatkan fasilitas promo yang ditawarkan dan pastikan total utang tidak lebih besar dari tabungan kita.
  9. Catat ya kartu kredit bukan kartu utang tapi kartu pengganti uang cash dan jangan banyak-banyak punya kartu kredit. Susuai peraturan Bank Indonesia, nasabah hanya boleh memiliki maksimal 2 kartu kredit saja.
  10. Setiap kartu kredit ada yang namanya iuran tahunan. Besarnya tergantung jenis kartu kredit. Jadi gunakan tipe kartu kredit yang sesuai dengan kebutuhan kita supaya iuran tahunan tidak besar. 

Tip yang saya lakukan supaya tidak membayar iuran tahunan kartu kredit adalah menelpon banknya dan mengajukan pembebasan iuran tahunan. Selama tagihan kita lancar dan tidak ada masalah biasanya bank akan menyetujuinya dan pada tagihan berikutnya iuran tahunan akan dihapuskan dari billing. 

Pengajuan penghapusan iuran tahunan dilakukan setiap tahun saat muncul di tagihan kita. (note: setiap bank memiliki kebijakan dan syarat yang berbeda untuk penghapusan iuran tahunan)

Yang terakhir dan penting: jangan pernah meminjamkan kartu kredit kita pada orang lain apapun alasannya.

Saya dulu bisa hidup tanpa kartu kredit tapi sekarang kartu kredit sudah menjadi kebutuhan terutama untuk transaksi online yang mengharuskan menggunakan kartu kredit.

Semoga bermanfaat dan tetap cerdasberutang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun