Setelah mendapat daging kurban, semua orang akan sibuk di rumah masing-masing mengolahnya menjadi sate, termasuk keluarga saya.Â
Ibu biasanya yang membersihkan dan memotong-motong daging berbentuk dadu yang kadang ukurannya tidak sama, saya dan adik saya membantu menusuk daging menjadi sate, bapak menyiapkan tempat membakar dan menyalakan arang sekaligus membakar satenya.
Yang menarik adalah ketika semua orang sudah mulai membakar daging kurban. Setiap halaman rumah akan berasap jadi seakan-akan satu kampung seperti kebakaran dan dimana-mana baunya sama, bau sate.
Mengolahdagingkurban menjadi sate mungkin bukan hanya tradisi di lingkungan saya tinggal, saya yakin banyak yang melakukan hal yang sama.
Buat saya intinya bukan membuat sate dan makan satenya, karena kapanpun kita bisa makan sate dan pakai cara praktis tinggal beli saja, gak usah pake ribet dan baunya gak kemana-mana.
Inti yang membahagiakan adalah ketika semua orang di hari yang sama berbagi kebahagian yang sama dan saya sebagai umat non-muslim senang bisa menjadi bagian dari Bangsa Indonesia yang majemuk.
Selamat Hari Raya Idul Adha untuk semua yang merayakan dan selamat mengolahdagingkurban untuk kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H