Mohon tunggu...
Nicodima Wigonesti Murani
Nicodima Wigonesti Murani Mohon Tunggu... Administrasi - Living in paradise : Indonesia

Pekerja kantoran yang suka jalan-jalan dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Harus Bernyali, Berendam ala Orang Jepang di Puncak Gunung

7 Agustus 2019   18:09 Diperbarui: 7 Agustus 2019   18:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat melihat onsennya saya hanya berucap  dalam hati memang untuk melihat sesuatu yang indah harus ada perjuangan. Untuk menuju onsen kita harus turun ke sungai, onsennya persis ada di sepanjang sungai, jadi antara onsen dan sungai hanya dibatasi batu-batu kali. Saya sendiri memilih berendam di onsen khusus wanita dan lokasinya paling ujung.

Onsennya ada di sungai/dokpri
Onsennya ada di sungai/dokpri

Lokasi pertama yang saya lewati ada onsen khusus untuk laki-laki. Sedang asiknya menikmati pemandangan tiba-tiba kaget saat melihat ke arah sungai karena melihat para lelaki berlalu lalang dengan cueknya tanpa sehelai benang pun (langsung tutup mata). Aturan berendam di onsen kita tidak boleh menatap langsung ke arah area sensitif milik orang lain untuk menjaga kenyaman.

Lokasi kedua yang saya lalui adalah onsen campur untuk laki-laki dan perempuan. Sayangnya saat itu onsennya kosong. Biasanya yang berendam adalah pasangan. 

Akhirnya tiba di lokasi namanya Maya bath onsen, ini khusus wanita. Lokasinya lebih tertutup, ada pintu untuk masuk ke lokasi onsen. Setelah masuk, onsennya sendiri tetap terbuka dengan view sungai dan hutan yang sedang berguguran, luar biasa cantiknya. Jadi pintu masuk hanya seperti pagar penutup agar wanita yang berendam merasa nyaman.

Untuk berendam di onsen tidak boleh langsung nyebur ke dalam air seperti kita masuk ke kolam renang. Pertama kita harus membuka semua pakaian yang menempel di tubuh tidak terkecuali, ada ruangan dengan rak-rak untuk menyimpan pakaian dan barang yang kita bawa, lalu kita harus membilas badan kita hingga bersih, disediakan seperti bak mandi dengan gayung dari kayu khas tradisonal Jepang. Setelah bersih baru kita boleh masuk ke dalam kolam untuk berendam.

Maya Bath, onsen khusus wanita/dokpri
Maya Bath, onsen khusus wanita/dokpri
Suhu musim gugur yang sudah mulai dingin membuat saya ingin cepat-cepat masuk ke dalam air untuk menghangatkan tubuh. Beruntung sekali karena onsen kosong serasa menjadi onsen milik sendiri. Rasanya campur aduk antara senang, kagum dan takut. Rasa takut hilang karena jiwa narsis saya muncul dan segera mengambil hp untuk foto-foto sebelum ada orang lain datang.

Sekarang saya merasakan kenapa orang Jepang suka sekali berendam di onsen. Surga sekali rasanya, dengan udara yang dingin lalu berendam sambil memejamkan mata dengan view hutan yang cantik dan suara air sungai yang menenangkan hati. Tidak hanya badan menjadi hangat tapi juga membuat rileks dan pegal-pegal hilang.

Suatu hari saya pasti akan kembali untuk mencoba lokasi onsen yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun