Mohon tunggu...
Nicodima Wigonesti Murani
Nicodima Wigonesti Murani Mohon Tunggu... Administrasi - Living in paradise : Indonesia

Pekerja kantoran yang suka jalan-jalan dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Napak Tilas ke Curug Batu Templek di Bandung Timur

5 Agustus 2019   13:22 Diperbarui: 5 Agustus 2019   18:26 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Curug Batu Templek 2019

Tanpa sengaja melihat instagram teman berfoto di Curug Batu Templek. Tampak lebih cantik dengan tambahan jembatan gantung di depan air terjunnya. Masa kecil dan remaja saya seperti flashback berputar ke masa lalu membuat kerinduan untuk trekking kembali ke Curug Batu Templek muncul. Tepatnya rindu dan penasaran, seperti apa Curug Batu Templek sekarang? ingin rasanya mengenang masa-masa melawati sawah, sungai dan perkebunan sayuran, masih adakah?

Berdasarkan informasi yang saya dapat ada rute yang lebih pendek menuju Curug Batu Templek yaitu melalui Jalan Pasir Impun hanya sekitar 2,6 KM dengan jarak tempuh berjalan kaki 1-1,5 jam. Rute ini dari rumah saya harus naik angkutan kota (angkot) dengan ongkos 3000 rupiah saja, cukup dekat. 

Sedangkan rute yang dulu sering saya lalui yaitu melalui Jalan Jatihandap dari belakang rumah dengan jarak lebih jauh yaitu 6-7 KM.  Supaya tidak penasaran saya akan mencoba kedua rute. Untuk pergi menggunakan rute pendek yang belum pernah saya lalui  yaitu Jalan Pasir Impun dan pulang akan menggunakan rute nostalgia yaitu Jalan Jatihandap.

Hari Minggu pagi tanggal 04 Agustus saya memulai trekking dari Jalan Pasir Impun. Jalan yang dilalui melewati perumahan penduduk, tidak ada pemandangan sawah, sungai  apalagi perkebunan sayuran, jalannya pun tidak terlalu menanjak, seingat saya hanya satu tanjakan yang lumayan tinggi yang bikin ngos-ngosan, Jalanannya pun mulus beraspal. 

Mendekati pintu masuk Curug Batu Templek sedikit saya melihat view bukit-bukit. Sedikit kecewa dengan viewnya tapi terobati setelah memasuki area Curug Batu Templek. 

Pemandangannya tidak berubah banyak terutama dinding-dinding batu dan air terjunnya, sayang saya datang saat musim kemarau jadi debit airnya tidak banyak. Saya punya foto saat kecil dan remaja di Curug Batu Templek tapi entah dimana fotonya sekarang, harusnya bisa untuk pembanding Curug Batu Templek dulu dan saat ini.

Curug Batu Templek sekarang sudah mulai menjadi destinasi alam yang di datangi turis bukan hanya dari Kota Bandung saja, saya lihat sudah ada mobil berplat luar kota terparkir. Dulu masuk lokasi free dan tidak ada pengelola, sekarang sudah di kelola dan ada retribusi tiket masuk dan ada objek wisata jembatan gantung di depan air terjun.

Dinding Batu Curug Batu Templek | dokpri
Dinding Batu Curug Batu Templek | dokpri

Jembatan gantung di depan Curug Batu Templek  | dokpri
Jembatan gantung di depan Curug Batu Templek  | dokpri

Rute pulang adalah rute yang membuat saya penasaran apakah masih sama seperti dulu? Perjalanan pulang lebih menantang karena jalannya lebih menanjak dengan jalan yang sudah lumayan bagus dan beraspal. Sepanjang perjalanan saya bisa melihat perkebunan kol dan jagung (senangnya) dan banyak rumah-rumah villa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun