Pertama, Jami'ul kalim (etika menyampaikan nasehat), Rasulullah senantiasa memilih kata-kata yang tepat, lafadz yang indah, mengena diati dan menancap dengan dalam.Â
Beliau tidak menyampaikan nasihat dengan kalimat yang panjang lagi bertele-tele, namun cukup dengan kalimat yang ringkas namun mencakup dan mudah dimengerti.Â
Karena itulah beiau dikenal dengan para sahabatya sebagai orang yang memilik jawami'ul kalim yang berarti orang yang mampu merangkai kata-kata menjadi kalimat-kalimat sederhana namun memiliki keluasan makna. Â
Rasulullah bersabda "saya diutus dengan jawami'ul kalim, dan saya ditolong dari ketakutan. Ketika saya sedang tidur ya bermimpi didatangkan kepadaku kunci-kunci kekayaan bumi, lalu diletakkan ditanganku" (HR Â Bukhari)
Sedemikian ringkasnya kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Rasulullah, sehingga para sahabat dapat menghafalkannya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Aisyah yang mengatakan "Tidaklah Rasulullah berbicara dengan cepat sepert bicara kalian ini, akan tetap beliau berbicara dengan jelas dan nyata yang bisa dihafal oleh orang-orang yang duduk didekatnya" (HR At-Tirmidzi). Dalam riwayat lain disebutkn bahwa beliau menceritakan suatu cerita yang kalau dihitung oleh seorang penghitung maka ia akan bisa menjumlahnya.
Kedua, memimpin dengan keteladanan, Ketika sampai di Madinah, langkah pertama yang dilakukan oleh rasulullah adalah mendirikan sebuah masjid yang kemudian dikenal dengan nama Masjid Nabawi.Â
Dalam melaksanakan pembangunan masjid, beliau terlibat langsung dan turut serta mengangkat bahan bangunan sambil berdoa, "Ya Allah, tidak ada kehidupan yang bahagia selain kehidupan akhirat. Limpahkanlah ampunan-Mu kepada kaum anshar dan kaum muhajirin."
Para sahabat menjadi semakin bersemangat setelah melihat rasulullah terlibat langsung dalam pembangunan masjid sehingga salah seorang dari mereka mengatakan "jika kita duduk sedangkan nabi giat bekerja, itu merupakan perbuatan kita yang sesat."Â
Beliau tidak hanya menyuruh melakukan suatu perbuatan atau melarang perbuatan yang lain melainkan beliau dulu yang melakukan atau meninggalkannya.Â
Akibatnya, para sahabat begitu mempercayainya dan melakukan semua yang diperintahkan dan meninggalkan larangan beliau tanpa haus mengatakan berulangkali.
Seperti sumber inspirsi dan motivasi risalah nabi SAW merupakan rujukan kita untuk membangun sebuah harapan dan kepastian, diantara sifat kepemimpinn Nabi SAW adalah sebagaimana difirmankan Allah dalam surat At-Taubah ayat 28 dan 129.Â
Dijelaskan pada ayat tersebut lima hal yang dimiliki oleh Nabi SAW, yakni empati kepada umatnya, berharap keimanan agar umatnya bahagia dan memberi manfaatnya, pengasih dan penyayang selalu bertawakal kepada Allah dan mengakui kekuasaan Allah.
Ketiga, memotifasi dan menginspirasi, fungsi utama pemimpin adalah untuk memotifasi individu-induvidu atau kelompok. Ada berbagai macam pendekatan yang digunakan dalam memotivasi orang lain, namun bersifat destruktif misalnya dengan menimbulkan ketakutan, intimidasi, dan lain-lain. Ada pula yang bersifat konstruktif misalnya, memberikan pendelegasian wewenang yang efektif, coaching, dan lain-lain.
Perjalanan dakwah Rasulullah SAW di masa awal-awal tidaklah berjalan diatas karpet merah yang bertabur bunga. Melainkan, menghadapi jalan yang mendaki yang penuh onak dan duri. Namun semua itu beliau hadapi dengan sabar. Karna kesabaran beliau yang luar biasa itu, beliau termasuk salah satu nabi dan rasul yang mendapat gelar ulul azmi Bersama-sama dengan nabi Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, dan Isa AS
Nabi Muhammad adalah figure seorang pemimpin yang kompleks. Beliau dianggap sebagai seorang filosof tetapi juga seorang pengusaha. Beliau berhasil mengkader sahabat-sahabatnya menjadi tokoh-tokoh terkemuka di berbagai bidang.Â
Dari tangannya lahir kader-kader pemimpin yang hebat seperti Abu bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Umar bin Abdul Aziz, Harun Al Rasyid, Muhammad Ad-Dakhil (sang penakluk), dan lain-lain.Â
Sumber inspirasi dan motivator utama para sahabat adalah Rasulullah. Beliau adalah pemimpin, guru, orang tua, dan sahabat bagi mereka. Bagi mereka, selama rasulullah masih bersama mereka, tidak ada rintangan atau derita yang cukup besar untuk melemahkan semangat dan keimanan mereka.
Motivasi itu muncul dari kepercayaan dan keyakinan mereka yang besar terhadap rasulullah SAW. Sebelum kita memotivasi orang lain, kita harus membangun kepercayaan mereka terhadap kita.Â
Sebab ketidakpercayaaan akan melemahkan apa yang kita sampaikan untuk memotivasi mereka. Bahkan yang terjadi mereka terdemotivikasi gara-gara ketidakpercayaan mereka terhadap pemimpin. Setelah kepercayaan itu terbentuk, barulah inspirasi dan motivasi akan berpengaruh kuat terhadap orang yang dipimpin.
Motivasi dan inspirasi yang diberikan beliau beragam dan disampaikan dalam berbagai kesempatan. Ada yang berbentuk ucapan dan ada pula yang berbentuk perbuatan. Motivasi dalam bentuk ucapan disampaikan secara gamblang dalam beberapa kalimat, ada pula yang disampaikan dalam bentuk cerita.Â
Motivasi dalam bentuk perbuatan, beliau adalah orang yang paling konsisten antara perkataan dan perbuatan. Ketika beliau menganjurkan umatnya mendirikan sholat tahajjud, bagi beliau sholat tahajjud itu adalah wajib.Â
Beliau adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya sebelum menganjurkan orang lain berbuat serupa. Beliau adalah orang yang paling duluan maju kemedan perang ketika menyuruh para sahabat berperang bersama beliau.
Penulis:Â
1. Furqon Ahmad Mujadid
2. Jodi Setiawan
3. Firmansyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H