Journalism in The Future (?)
Apabila dibandingkan karakteristik masing-masing, terdapat perubahan yang cukup signifikan dan dinamis di antara ketiga era tersebut. Apabila di era yang kita sebut sebagai Past Journalism atau "jurnalisme zaman old", media menentukan berita apa yang akan diangkat, menerjunkan wartawan profesional ke lapangan untuk menulis berita tersebut, dan berita dibagikan kepada audience melalui media massa.
Lalu,untuk era Present Journalism atau "jurnalisme zaman now" ini para audience yang memiliki dasar disiplin ilmu berbeda yang semula pasif, kini bisa mulai memproduksi produk-produk jurnalistiknya sendiri tentang kejadian-kejadian di sekitarnya dengan modal alat-alat sederhana, kemudian mengunggah hasil tersebut ke blog maupun media sosial pribadi. Kemudian, bagaimana kira-kira jurnalisme di masa depan? Menurut Paul Bradshaw, jurnalisme di masa depan adalah tentang big data. Apa maksudnya ?
Proyeksi masa mendatang, para jurnalis tidak perlu berangkat ke lapangan untuk membuat berita, melainkan cukup dengan melakukan kalkulasi dengan algoritma tertentu teradap jejak digital yang ditinggalkan oleh para user internet. Atau, bahasa mudah nya, orang bisa membuat berita cukup dengan mengutip cuitan seseorang di Twitter, atau foto serta caption seseorang sebagai bahan berita.Â
Bisa dengarkan juga :Â Soundcloud
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H