Seni menurut James Murko seorang ahli estetika, mendefinisikan seni sebagai "suatu ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk yang indah dan memiliki makna" Seni menurutnya adalah cara manusia menyampaikan pengalaman, perasaan, atau gagasan dalam medium yang dapat dinikmati secara estetis dan emosional oleh orang lain.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa seni tidak hanya tentang teknik atau keterampilan, tetapi juga tentang bagaimana karya seni dapat berbicara kepada jiwa dan pikiran orang yang menikmatinya.
Seni telah menjadi bagian integral dari sejarah manusia. Melalui seni, budaya berkembang, emosi diekspresikan, dan identitas masyarakat terjaga. Namun, dalam era modern ini, apresiasi terhadap seni tampaknya semakin menurun. Banyak faktor yang berkontribusi pada fenomena ini, mulai dari perubahan prioritas masyarakat hingga minimnya pemahaman akan pentingnya seni dalam kehidupan
Untuk lebih jelasnya lagi berikut adalah  beberapa ilustrator yang relevan untuk menggambarkan tema "minimnya apresiasi masyarakat terhadap seni":  yamg pertama Pawel Kuczynski, salah satu karya ilustrasinya yang menggambarkan bagaimana seni sering diabaikan dalam kehidupan modern, seperti orang yang hanya fokus pada ponsel mereka di galeri seni.  Lalu ada Quentin Blake, Ilustrasi untuk buku anak-anak yang menunjukkan bagaimana seni bisa menjadi alat komunikasi emosional
Cara Pandang Masyarakat dan Solusi
Sebagian orang melihat seni sebagai media edukatif  yang dapat membangun karakter, empati, dan pemahaman budaya, namun ada pandangan yang menganggap seni hanya Sebagai hiburan dan aktivitas yang tidak memerlukan apresiasi yang tinggi.
Perbandingan antara seni yang  dianggap sebagai hiburan dan seni yang memerlukan apresisasi  tinggi mencerminkan perbedaan pandangan masyarakat. Apresiasi terhadap kedua bentuk seni ini penting, tetapi mengubah cara pandang masyarakat terhadap seni yang memiliki nilai lebih dalam dan berpotensi untuk mendalamkan pemahaman kita akan dunia dapat membawa dampak positif dalam kehidupan budaya kitaÂ
Pendidikan seni yang minim atau kurang diperhatikan membuat Masyarakat tidak terlalu memahami nilai seni dan makna seni, yang mengakibatkan inovasi dalam seni menurun, sehingga karya seni yang muncul cenderung seragam dan kurang menarik
Berikut beberapa solusi yang bisa mengatasi permasalahan saat ini adalah yang pertama mengadakan pameran seni di tempat yang ramai, seperti taman kota, mal, atau stasiun kereta, sehingga masyarakat bisa mengenal seni tanpa merasa harus datang ke tempat formal seperti museum. Contoh: Pameran mural di dinding kota atau seni instalasi di ruang terbuka. Lalu yang kedua yaitu Komunitas seni dapat mengadakan diskusi untuk membahas seni, seperti makna karya tertentu, proses kreatif, atau isu sosial yang disampaikan melalui seni. Seminar ini bisa dilakukan secara offline maupun online.
Solusi ini perlu diterapkan secara sinergis antara individu, komunitas, seniman, pemerintah, dan media. Dengan upaya kolektif, masyarakat dapat lebih menghargai seni sebagai bagian penting dari identitas budaya, sarana ekspresi, dan penggerak kehidupan sosial.
Seni bisa dianalogikan sebagai tanaman yang perlu untuk disiram, sama hal nya jika masyarakat tidak memberi apresiasi seni seperti tanaman yang layu, padahal jika dirawat dengan baik seni bisa berbunga indah dan memberi manfaat bagi banyak orang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H