Trada!! Ini aku dengan gaun malamku yang siap menghabiskan malam indah ini bersama Dewa! Tak mau membuang-buang waktu sedikitpun, aku langsung turun ke lobby untuk menemui pangeranku yang sudah menunggu. Langkah kaki ku percepat menuju lift, dan ketika pintu lift terbuka, aku langsung masuk dan menekan tombol ‘1’ diantara sekian puluh tombol yang tertera. Saat lift mulai bergerak turun, aku semakin tidak sabar menemui Dewa.
Dewa! Sosoknya langsung ku lihat ketika pintu lift kembali terbuka. Aku tersenyum menatapnya dan dengan cepat menghampirinya.
“Kamu cantik…” ucap Dewa memuji penampilanku.
Aku tersipu malu mendengarnya dan hanya mampu membalas dengan kata sederhana, “Terimakasih”
Dia mula meraih tanganku dan menggenggamnya, membimbingku melangkah menuju mobil yang terparkir tepat di depan hotel. Dengan waktu singkat, kami sampai di depan sebuah café. Pelayan yang berjaga menyapa kami dengan ramah.
“Silahkan Mas, meja yang Anda pesan sudah siap…” ucap pelayan itu.
“Baik… Terima kasih…” balas Dewa sambil memberikan sejumlah tip.
Lalu kami berjalan menuju meja pesanan Dewa. Aneh! Dihadapan kami sekarang tidak ada meja yang kosong satupun! Lantas dimana meja pesanan Dewa itu?
Seorang wanita melambai-lambaikan tangannya kearah kami. Siapa dia? Oh tidak, jarak pandangku terbatas dan aku lupa memakan softlens demi membantu penglihatanku.
Arah langkah Dewa menghampiri meja wanita itu, aku pun hanya bisa mengikutinya tanpa mengerti apa-apa. Hah!? Apa-apaan ini? Bukankah kami akan makan malam berdua? Mengapa malah menghampiri meja itu? Aku menjadi lebih bingung dan terkejut saat aku dapat melihat jelas wajah wanita itu.
SELLA!?