Kedengarannya sibuk... dan KEREN!
Tapi itu tanggapanku.
Majikanku orang Chinesse Singaporean, tentu saja tak paham dengan ini.
Malah ngamuk panitia yang menelponnya. Untung saja orang Singapura kiasu.... takut kalo udah denger kata Goverment...
Meski begitu majikan laki-lakiku bersikeras memaksa panitia untuk mengirimkan saja hadiahnya ke Singapura. Dalam hati aku ngakak... Emang panitianya JIN? Bisa angkut Istana Merdeka ke Singapura??
"Please lah, Sir... Just two days different... No big deal rite?" Kataku.
Dua hari lagi juga pulang, hadiah dikirim ke Singapore buat apa? akunya pasti udah pulang ke Indonesia...
Aku tahu tak ada gunanya ngomong sama majikan laki-lakiku. Aku merayu-rayu majikan perempuanku.
Bagaimanapun selisih 2 hari yang tak masalah bagiku, adalah masalah besar bagi bosku. Dengan alasan yang basi, katanya ribet harus urus lagi ini-itu disana-sini. Aku terus terang saja, selalu mendengarkan omelan majikanku setengahnya saja. Misal dia ngomong 5 kalimat. Mungkin aku hanya dengarkan yang 2 kalimat. Yang 3 kalimat biasanya exagerating.... lebai! melebih-lebihkan. Yah... namanya juga bos, selalu yang menang. (tips sukses bertahan selama ini)
Majikanku memang ngamuk-ngamuk... tapi pada akhirnya, dia mengijinkanku pulang tanggal 15.
Alhamdulillahi robbil alamin....