Nesosmedia | Jakarta - Beberapa waktu yang lalu (27/02/2022), KEMADABAJA (Keluarga Besar Mahasiswa dan Pemuda Lembata Jabodetabek) menggelegar Perayaan Hari Ulang Tahun organisasi yang ke 17 Tahun yang bertempat di Paseban, Jakarta Pusat pada pukul 19.30 malam.Â
Selain agenda Dies Natalis, mereka juga mengadakan evaluasi perjalanan organisaai yang menghimpun setiap mahasiswa dan pemuda asal Lembata yang ada di Jabodetabek.Â
Dalam press release yang diterima, beberapa badan pengurus harian dan anggota menghadiri acara tersebut.Â
Evensianus Djawang selaku pimpinan rapat evaluasi mengungkapkan bahwa adanya kemacetan roda organisasi dan masa periodik jalannya kepengurusan.Â
"Organisasi ini berada di bawah kepemimpinan Kartono Langodai yang terpilih pada bulan Oktober 2020 lalu. Beliau sudah menjabat lebih dari satu periode. Akan tetapi, dalam perjalanannya organisasi ini semakin menunjukkan sisi gelap menuju kevakumannya.Â
Agenda refleksi yang dijalankan oleh beberapa anggota aktif KEMADABAJA ini semuanya mengeluhkan tentang kinerja yang tidak memuaskan di bawah kepemimpinan Kartono Langoday sehingga menyebabkan organisasi menjadi mandek. Bahkan Ketua Umum KEMADABAJA ini juga sering menampilkan dengan bangga foto-foto yang menyatakan bahwa dirinya terlibat dalam partai politik dan juga bakal calon anggota DPRD. Itu merupakan pelanggaran berat dalam organisasi apalagi sebagai Ketua, sebab wajah KEMADABAJA hari ini ada pada Kartono." lanjut mantan Sekretaris Umum 2017 tersebut.Â
Organisasi yang berdiri sejak Februari 2005 tersebut telah mencetak berbagai kader dan alumni yang tersebar dalam berbagai pengabdian di seluruh pelosok Indonesia.Â
Selviana Lamablawa dan Rista Meo dalam siaran pers yang diterima pun menyatakan hal yang menggambarkan kekecewaan atas kepemimpinan ketua organisasi tersebut.
"Semenjak dilantiknya abang Acak, tidak ada agenda-agenda produktif yang dilakukan oleh KEMADABAJA. Padahal banyak organisasi daerah yang ada di Jakarta ini menjadikan Organisasi kita (Kemadabaja - read) sebagai inspirasi. Sebenarnya kalau dalam SP (surat peringatan), ketua itu sudah mendapatkan SP lebih dari tiga kali. Karena sudah ada berbagai teguran baik di group maupun secara langsung. Akan tetapi eksekusinya masih nihil sampai sekarang" Tegas keduanya.Â
Lebih lanjut yang termuat, evaluasi dan gelaran peringatan hari ulang tahun KEMADABAJA tersebut telah menghasilkan beberapa kesepakatan bersama untuk keberlangsungan wadah yang berasal dari Kab. Lembata, Nusa Tenggara Timur ini.Â