"Akan adanya dualisme kepemimpinan di Dewan Pimpinan Pusat dan struktur di bawahnya, sehingga kondisi itu akan mengakibatkan seluruh kader termasuk saya menjadi korban dan kebingungan karena ada dualisme kepengurusan.Â
Maka, harus ada kader-kader GmnI yang begerak secara sadar untuk melakukan proses rekonsiliasi dan persatuan terhadap dua kubu tersebut". Ungkap Ohoiulun.
Lanjutnya, "Memang proses ini bukan hal yang mudah tetapi harus ada yang berani memulai hal tersebut. Keadaan seperti ini tidak mungkin kita biarkan, karena kesolidan organisasi menjadi salah satu bagian terpenting di dalam menjalankan organisasi guna terciptanya sinergisitas dan harmonisasi gerak dalam perjuangan dan kaderisasi". Ungkap Yakobus Ohoiulun yang merupakan mahasiswa UNIKA ATMAJAYA Jakarta. (Nm-Red)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H