Mohon tunggu...
nesnes
nesnes Mohon Tunggu... -

no feeling, no emotion. don't need it

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Terapi Wicara untuk Anak Speech Delay..., Perlu Kah?

4 Mei 2014   04:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 3038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini minggu ke dua Leonie di day care. So far, kata mama-papa sudah dikuasai, mengikuti omongan kita juga sudah bisa walaupun masih kacau dan tdk sepenuh hati. Tapi saya bersabar dan sangat yakin, dia akan bisa bicara dengan jelas ... pada waktunya. Dia hanya belum mau bicara.

Menjadi seorang ibu atau orang tua, adalah pembelajaran untuk diri saya sendiri. Prinsip saya, sebelum berniat untuk mengubah orang lain, ubahlah dirimu sendiri. And i applied that to my self.

Dari hal ini, saya belajar 2 hal.


  1. Meluangkan waktu lebih banyak untuk Leonie. Jika dulu saya sibuk dengan diri saya, dengan hp, tab, dan laptop, pekerjaan... Kini saya selalu meluangkan waktu untuk dia. Saat nonton tv, saya temani, saya ajak dia merespon tontonan, jadi tidak hanya terfokus ke tv. Saat bermain, saya berinteraksi dengannya. Believe it or not. I took two weeks leave to fully taking care leonie from the moment she wake up to her sleeping time. And it didn't need thousands hundreds rupiah per sessions as i used to spent for her therapy sessions. It only needs patience, caring, and love. Stimulus dari orang tua lebih berdampak signifikan daripada stimulus dari orang lain.
  2. Use your heart, feeling, intuition rather than brain, logic or rationale when its related with your child. You are the only person who understand much about your child. You know it. You can feel it. Be wise in collecting advises from the internet. Trust more your heart, less the others.



Saya sampai tidak bisa menghitung berapa banyak rupiah yang sudah saya keluarkan agar Leonie bisa berbicara. Money can't buy anything, kok. If you are a mother just like me, who once love her career than else, please... instead of blaming the situation, work, people, etc... reflect first to yourself. If the case became serious, please focus on your child, prioritize him/her above everything, Above your career, your income, your life.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun