Demensia didefinisikan sebagai gangguan  yang berpusat pada daya ingat. Selain daya ingat, demensia juga merupakan gangguan pada daya pikir, daya tangkap dan kemampuan kognitif lainnya. Demensia juga disebutkan sebagai penurunan intelektual yang terjadi pada seseorang dan dapat mengganggu kegiatan aktivitasnya sehari-hari. Dalam hal ini, seseorang yang mengalami demensia akan mengalami gangguan dalam pengendalian emosi, gangguan dalam bersosial, serta gangguan dalam motivasi.
      Penyebab demensia didasari pada faktor – faktor penting seperti  usia, konsumsi alkohol, aterosklerosis, diabetes melitus, sindrom down, genetik, hipertensi, depresi, dan merokok. Selain itu, pikiran negatif secara terus menerus juga dapat meningkatkan resiko terkena demensia. Functional Cognitive Impairment dan Neuronal Ceroid Lipofuscinoses juga termasuk dalam penyebab terjadinya demensia. Jadi, tidak diragukan lagi jika faktor keturunan mempunyai pengaruh yang besar terhadap otak seseorang.
       Demensia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu demensia degeneratif atau alzheimer, demensia vaskular dan demensia pada penyakit lainnya, contohnya adalah pada penyakit parkinson. Demensia biasanya terjadi pada orang yang berusia lanjut dan juga bisa terjadi pada usia muda (demensia vaskuler dapat disebabkan oleh faktor genetik). Demensia memiliki ciri-ciri seperti gangguan dalam daya ingat dan daya pikir yang berlangsung selama beberapa bulan, ketidakmampuan dalam berbicara dan memahami bahasa, kehilangan pengendalian, gugup, kecemasan dan bahkan bisa berhalusinasi ataupun depresi.
       Lupa memang hal yang wajar bagi kita sebagai manusia. Namun, kita perlu waspada terhadap gejalanya agar risiko-risiko penyebab demensia bisa diatasi lebih awal. Untuk menghindari terjadinya lupa, kita dapat menerapkan beberapa cara berikut :
1. Mengamalkan doa yang dianjurkan oleh Rasulullah pada QS Al-Kahfi : 24. Kita hendaknya senantiasa berdzikir dan mempelajari ilmu-ilmu agama.
2. Rutin berolahraga juga dalam mencegah terjadinya demensia dini agar tidak terjadi penurunan kognitif dan memperlambat kerusakan pada saraf otak dan juga tubuh.
3. Memakan makanan yang sehat. Pada zaman modern ini makanan cepat saji berkembang pesat dan makanan tidak dimasak dengan baik yang dapat mengakibatkan berbagai macam gejala penyakit fisik maupun psikologis.
4. Melatih diri untuk berpikir secara fokus dan terbuka pada hal – hal yang berdampak positif pada diri sendiri.
5. Apabila gejala-gejalanya semakin menganggu rutinitas sehari – hari, segera berkonsultasi dengan tenaga profesional yang relevan untuk penanganan lebih lanjut.
REFERENSI :
Halo Sehat. Diakses pada 2020. Demensia-Penyebab dan Gejala- Dr Maria Irene Hendrata, SP. Kj.
RS Pondok Indah. Diakses pada 2020. Kenali Pikun (Demensia) Lebih Dalam.
Halodoc. Diakses 2020. Pola Hidup Untuk Mencegah Terjadinya Demensia.
Islampos. Diakses 2020. Atasi Penyakit Lupa dengan Al-Qur’an.
Ziyad Visi Media. Dibaca 2020. Melejitkan Daya Ingat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H