Sering kali, jurusan Sastra Indonesia dipandang remeh oleh banyak orang. Banyak yang berpendapat bahwa jurusan Sastra Indonesia merupakan jurusan yang sudah tidak dibutuhkan lagi pada zaman sekarang. Terlebih lagi, tidak jarang orang menganggap jurusan Sastra Indonesia tidak penting karena pengajaran bahasa Indonesia telah diberikan secara terus menerus di tingkat sekolah. Padahal, pada kenyataannya, pandangan negatif yang mereka berikan tidaklah benar.
Selama 12 tahun lamanya mengenyam pendidikan wajib di sekolah, apa yang ditawarkan oleh mata pelajaran Bahasa Indonesia akan terasa jauh berbeda dengan yang dipelajari di jurusan Sastra Indonesia pada jenjang perkuliahan. Jurusan Sastra Indonesia juga menawarkan banyak hal yang masih dibutuhkan hingga saat ini.
Lantas, apa saja yang sebenarnya didapat oleh para mahasiswa jurusan Sastra Indonesia selama berkuliah?
Sastra Indonesia merupakan jurusan yang mempelajari kekayaan yang dimiliki oleh dunia kesusastraan Indonesia. Tidak hanya khazanah mengenai sastra, melainkan Sastra Indonesia juga memberikan pengetahuan tentang linguistik dan filologi. Salah satu universitas yang menawarkan ketiga peminatan tersebut melalui jurusan Sastra Indonesia adalah Universitas Indonesia. Sastra Indonesia merupakan salah satu jurusan tertua yang ada di Universitas Indonesia. Jurusan tersebut pertama kali dibuka di Universitas Indonesia pada tahun 1940, bersamaan dengan berdirinya Fakultas Sastra (kini dikenal dengan nama Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya atau FIB).
Lika-Liku Perkuliahan
Pada tahun pertama berada di jurusan Sastra Indonesia, para mahasiswa akan berhadapan dengan beberapa mata kuliah dasar. Mata kuliah tersebut meliputi Telaah Bahasa Indonesia, Telaah Sastra Indonesia, Filologi Nusantara, Kemahiran Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia untuk Keperluan Bisnis, serta Telaah Tradisi Lisan.
Telaah Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah yang berfokus pada aspek kebahasaan Indonesia. Aspek-aspek tersebut dapat berupa bunyi, struktur, maupun fungsi dari bahasa Indonesia. Dalam arti lain, mata kuliah Telaah Bahasa Indonesia berperan sebagai pengantar dari ilmu linguistik.
Melalui mata kuliah Telaah Bahasa Indonesia, para mahasiswa dapat mempelajari banyak hal baru yang tidak diajarkan selama berada di bangku sekolah. Pembelajaran mengenai hal-hal seperti pragmatik, semantik, dan fonologi tidaklah diberikan oleh para guru di sekolah. Para mahasiwa akan dibimbing untuk mengenal lebih dalam mengenai bahasa Indonesia melalui mata kuliah tersebut.
Telaah Sastra Indonesia, sesuai dengan namanya, merupakan jurusan yang berfokus dalam memberikan pengantar mengenai cara menelaah atau mengkaji suatu sastra Indonesia. Umumnya, karya sastra yang dikaji adalah karya yang berbentuk cerita pendek, novel, dan puisi.
Sebelum dilatih untuk mengkaji karya sastra, para mahasiswa akan dibekali ilmu mengenai struktur dari karya sastra dan teknik dalam menelaah suatu karya dengan baik terlebih dahulu. Para mahasiswa juga akan diberikan gambaran mengenai ciri khas dari beberapa penulis ternama yang turut mengharumkan sastra Indonesia di kancah nasional maupun internasional. Tidak jarang para dosen juga akan memberikan beberapa judul karya untuk dibaca oleh para mahasiswa agar mereka dapat memperluas pandangan mengenai sastra Indonesia.
Filologi Nusantara merupakan mata kuliah yang berfokus mempelajari ilmu tentang naskah-naskah kuno yang tersebar luas di Nusantara. Melalui mata kuliah tersebut, para mahasiswa akan diajak untuk mengenal berbagai jenis dan peran penting yang dimiliki oleh naskah-naskah kuno Nusantara. Kajian mengenai pengantar naskah kuno, jenis naskah, aksara yang digunakan, media penulisan naskah, hingga tata cara inventarisasi naskah akan diberikan oleh Filologi Nusantara sebagai bekal awal sebelum para mahasiswa bertemu dengan mata kuliah Telaah Filologi.