Mengapa disebut "Mental Tempe"? Seperti yang kita tahu, tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari kedelai. Tempe dianggap sebagai simbol kelemahan karena teksturnya yang lunak dan mudah untuk dihancurkan.
Namun, kalau kita melihat dari sisi yang lain, tempe sebenarnya kaya dengan gizi dan memiliki stuktur yang kompleks. Dari analogi ini, generasi z menunjukkan bahwa dibalik "Mental Tempe" yang dinilai lunak dan rentan, mereka memilik kekuatan maupun ketahanan yang luar biasa.
Tumbuh di era digital yang tidak berhenti untuk terus berubah dimana teknologi maupun tren selalu berkembang menunjukkan generasi z ini memiliki kemampuan yang luar biasa dalam beradaptasi. Pemikiran yang dikenal kreatif seringkali menjadikan mereka memiliki cara baru untuk memecahkan masalah.
Dengan kemampuan beradaptasi, kreativitas, fokus pada kesejahteraan, dan kolaborasi yang kuat, mereka menunjukkan ketangguhan dan ketahanan yang luar biasa di dunia kerja. Generasi z mematahkan stigma kelemahan dan menunjukkan bahwa kekuatan sejati terletak pada kemampuan untuk terus belajar, berinovasi, dan menjaga keseimbangan hidup.
Generasi z adalah contoh nyata bahwa "Mental Tempe" sebenarnya dapat menjadi simbol kekuatan dan ketahanan yang luar biasa, sama seperti tempe itu sendiri yang kaya akan nilai gizi dan struktur yang kompleks.
"On average Gen Z will live longer, stay in education later, and work across more careers than any prior generation" - Mark McCrindle
Inilah cara Generasi Z memandang dunia kerja yang modern dan dinamis. Generasi z akan mencari keamanan finansial untuk mencapai financial freedom, pekerjaan yang bermakna, dan work-life balance. Perusahaan yang mampu memahami dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibawa oleh generasi z akan lebih berhasil dalam mempertahankan talenta unik dari generasi terbaru ini.
Di sisi lain, generasi z diharapkan untuk terus mengembangkan keterampilan dan adaptabilitas guna menghadapi tantangan di dunia kerja yang terus berubah.
***
Nescy Dwi Anggraini