Saat ini sosial media terutama TikTok sedang dihebohkan dengan salah satu konten seorang HRD wanita mengenai pengalamannya melakukan wawancara dengan gen z. Konten tersebut mendapatkan berbagai opini pro maupun kontra. Mari kita bahas mengenai fenomena ini.
Generasi z lahir pada tahun 1995 sampai dengan 2012. Generasi ini memiliki keunikan dibandingkan dengan generasi lainnya. Gen z lahir berdampingan dengan perkembangan teknologi yang berarti generasi ini dapat dikatakan memiliki hubungan yang erat dengan tren yang berkembang.
Generasi z saat ini memasuki usia 12 - 29 tahun. Artinya, generasi Z telah memasuki dunia kerja. Masuknya generasi z di dunia kerja membawa pandangan unik dibandingkan generasi alfabet lainnya. generasi z di klaim memiliki "gebrakan" yang berbeda di dunia kerja.
Saat ini dunia kerja sedang dipadati dengan orientasi kerja generasi z yang mengedepankan "Work-Life Balance". Berbeda dengan generasi lainnya yang mementingkan kompensasi maupun pengembangan karir. Generasi z hadir membawa kriteria tambahan dalam dunia kerja. Artikel ini akan mengupas bagaimana Generasi Z memandang 3 hal utama yakni Harta, Tahta dan Work-Life Balance dalam konteks dunia kerja.
You Have Big Goals. Do You Know How to Achieve Them?
Harta: Goals Gen Z untuk Mencapai Financial Freedom
Bagi generasi Z, harta maupun kekayaan tidak hanya persoalan memiliki gaji yang tinggi, tetapi goals di masa depan untuk mencapai Financial Freedom. Financial Freedom atau dalam bahasa indonesia dikatakan merdeka secara keuangan yang dinilai sebagai suatu keadaan finansial seseorang yang memiliki kekayaan untuk menutupi biaya hidup tanpa harus bekerja terus menerus.
Mereka menyadari bahwa kehidupan membutuhkan banyak biaya sehingga mereka menyadari pentingnya memilih tabungan, investasi maupun pengelolaan keuangan yang baik. Hidup dengan perkembangan teknologi menjadikan generasi z mudah mengakses berbagai informasi termasuk literasi keuangan.
Kemudahan inilah yang menjadikan generasi z cepat dalam mempelajari konsep keuangan yang rumit dan menerapkannya dalam kehidupan. Tidak sedikit dari generasi ini menggunakan berbagai aplikasi pengelolaan keuangan untuk melacak pengeluaran, menabung maupun berinvestasi.