Mohon tunggu...
Nesa Wulandari
Nesa Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Keterampilan Berbahasa Bagi Para Mahasiswa Masa Sekarang

21 Desember 2022   21:45 Diperbarui: 22 Desember 2022   07:58 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini yaitu metode deskriptif dengan studi kepustakaan. Pengumpulan data dengan teknik mencatat, kemudian menentukan langkah-langkah pengolahan data, interpretasi dari urgensi keterampilan berbahasa dalam kehidupan zaman sekarang secara mendalam.

PEMBAHASAN

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa menurut Tarigan (Latif, 2007) keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yang saling berhubungan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap aspek keterampilan berbahasa ini memiliki karakteristik, tujuan, dan manfaat yang berbeda. Akan tetapi keempat keterampilan berbahasa ini sangat berkaitan erat. Jadi, berdasarkan pendapat tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa keterampilan berbahasa adalah keterampilan yang terdiri atas empat aspek yang memiliki hubungan erat antar satu sama lain yang sangat berguna dan bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek sebagai berikut:

Menurut H. G. Tarigan, menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Menurut Anderson, menyimak adalah proses besar mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak dapat pula bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi.

Menurut penulis, menyimak adalah suatu menangkap bahasa lisan seorang penutur dengan konsentrasi dan memberikan respon terhadap penutur tersebut. Jadi, di dalam menyimak bukan hanya sekedar menangkap bahasa lisan dari penutur saja, akan tetapi juga memberikan respon terhadap sesuatu yang telah didengar.

Banyak orang yang menganggap bahwa mendengar, mendengarkan, dan menyimak adalah hal yang sama saja. Padahal ketiga hal itu jelas berbeda jika dikaji secara lebih mendalam. Berikut adalah perbedaannya Moeliono (1988:246):

  • Mendengar diartikan sebagai menangkap bunyi (suara) dengan telinga. Contohnya yaitu ketika kita mendengar suara satu uang koin yang terjatuh di lantai saat berada di tempat umum. Maka kita hanya akan sekedar mendengar bunyi tersebut tanpa memberikan respon apa pun terhadap bunyi tersebut.
  • Mendengarkan berarti menangkap sesuatu (bunyi) dengan sungguh-sungguh. Contohnya yaitu ketika teman kita bercerita kepada kita tentang cerita yang sudah pernah ia ceritakan sebelumnya lalu kita hanya sekedar mendengarkan dan mengangguk-angguk tanpa memberikan respon yang terlalu serius.
  • Menyimak berarti memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Contohnya yaitu ketika dalam proses belajar di kelas. Ketika seorang Dosen memberikan materi pembelajaran maka sebagai seorang murid kita akan memperhatikan dengan baik-baik dan konsentrasi terhadap apa yang disampaikan oleh Dosen tersebut. Lalu kita berusaha memahami apa yang ia ucapkan dan memberikan pertanyaan ketika ada yang tidak kita pahami.

Setelah mengetahui perbedaan antara mendengar, mendengarkan, dan menyimak maka sebagai seorang mahasiswa haruslah menyadari bahwa ia perlu memahami keterampilan berbahasa menyimak ini untuk menentukan kapan ia harus mendengar, mendengarkan, ataupun menyimak. Dan dengan kita menyimak bahasa lisan dari seorang penutur tentu kita harus menguasai banyak perbendaharaan kata terlebih dahulu. Karena jika kita tidak menguasai banyak perbendaharaan kata maka kita akan mengalami kesulitan untuk memahami apa yang disampaikan oleh seorang penutur atau pembicara. Tentu hal ini bukan hanya berlaku untuk mahasiswa yang di program studi Bahasa Indonesia saja, tapi juga untuk seluruh mahasiswa. Seperti namanya saja yakni keterampilan berbahasa menyimak bukan keterampilan anak bahasa dalam menyimak. Maka keterampilan berbahasa menyimak ini harus dikuasai oleh semua mahasiswa jika ingin menjadi seorang mahasiswa yang baik dan memiliki ilmu yang banyak.

Tanpa kemampuan menyimak yang baik, maka seorang mahasiswa akan kesulitan untuk memahami bahasa lisan saat berkomunikasi dengan orang lain. Apalagi dalam dunia perkuliahan sekarang mahasiswa dituntut untuk mampu aktif dan bisa berdiskusi dengan teman sekelas maupun tidak. Jika seorang mahasiswa saja kesulitan untuk menyimak bagaimana mungkin bisa terjadi diskusi yang baik dan lancar. Jadi, perlu ditekankan lagi bahwa keterampilan berbahasa menyimak bukan hanya untuk mahasiswa program studi Bahasa Indonesia tapi untuk semua mahasiswa dari program studi apa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun