Mohon tunggu...
Nesa Nestita
Nesa Nestita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya yaitu berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu Isu Sosial Emosional di sekolah dasar,seperti bullying,masalah disiplin atau interaksi sosial di kelas

18 Januari 2025   20:08 Diperbarui: 18 Januari 2025   20:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tantangan Sosial Emosional di Sekolah Dasar: Permasalahan dan Solusi

Sekolah dasar merupakan tahap yang krusial dalam perkembangan anak, terutama dalam hal sosial dan emosional. Pada fase ini, anak-anak mulai membangun kemampuan bersosialisasi, mengidentifikasi jati diri, serta memahami aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, berbagai tantangan sosial emosional kerap muncul dalam lingkungan sekolah dasar, seperti bullying, masalah kedisiplinan, hingga kesulitan dalam berinteraksi sosial di dalam kelas. Hal-hal tersebut dapat memengaruhi kondisi mental, pencapaian akademik, dan proses pembentukan karakter anak-anak.

1. Bullying

Bullying menjadi salah satu masalah sosial emosional yang paling sering ditemukan di lingkungan sekolah dasar. Bullying dapat berupa kekerasan fisik, verbal, atau psikologis yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, termasuk melalui media digital (cyberbullying). Anak-anak yang menjadi korban bullying biasanya merasakan tekanan emosional seperti rasa terasing, kecemasan, hingga kehilangan rasa percaya diri.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab bullying di sekolah dasar, di antaranya:

  • Minimnya pengawasan dari guru: Anak yang memiliki kecenderungan untuk menguasai atau menyakiti teman sebayanya akan merasa bebas melakukan tindakannya ketika kurang mendapatkan pengawasan.
  • Kondisi keluarga yang kurang mendukung: Anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang sering terjadi konflik atau kurang mendapatkan perhatian orang tua cenderung melampiaskan emosi negatifnya kepada orang lain.
  • Kurangnya pendidikan tentang empati: Anak-anak yang belum memahami pentingnya menghargai perasaan orang lain sering kali tidak menyadari dampak buruk dari perilaku mereka.

Dampak bullying tidak hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga oleh pelaku dan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Anak-anak yang menjadi korban dapat mengalami trauma jangka panjang yang memengaruhi perkembangan emosional mereka. Sementara itu, pelaku berisiko membawa perilaku agresif ini hingga dewasa, yang dapat mengganggu hubungan sosial mereka di masa depan.

2. Masalah Kedisiplinan

Permasalahan disiplin juga sering terjadi di sekolah dasar. Beberapa bentuk perilaku tidak disiplin yang kerap ditemukan meliputi:

  • Tidak mematuhi aturan di kelas: Contohnya adalah berbicara saat pelajaran berlangsung atau keluar kelas tanpa izin.
  • Perilaku agresif: Anak-anak yang merasa frustrasi atau marah sering kali menunjukkan sikap agresif terhadap teman atau guru sebagai bentuk pelampiasan emosi.
  • Masalah ketidakhadiran: Beberapa anak sering terlambat atau bahkan tidak hadir karena pengaruh dari rumah atau kurangnya motivasi untuk bersekolah.

Beberapa penyebab masalah kedisiplinan ini meliputi:

  • Kurangnya aturan yang jelas: Anak-anak memerlukan panduan yang konsisten agar memahami batasan-batasan yang berlaku.
  • Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi: Ketika anak merasa diabaikan atau tidak mendapatkan penghargaan, mereka cenderung mencari perhatian dengan cara yang tidak sesuai.
  • Adanya gangguan perkembangan: Anak dengan kebutuhan khusus, seperti mereka yang memiliki ADHD, sering mengalami kesulitan dalam mematuhi aturan yang diterapkan.

3. Kesulitan dalam Interaksi Sosial di Kelas

Selain bullying dan masalah kedisiplinan, tantangan lain yang sering terjadi di sekolah dasar adalah kesulitan anak dalam membangun hubungan sosial. Anak-anak yang kurang memiliki keterampilan berkomunikasi atau bekerja sama cenderung merasa terisolasi, sehingga dapat menghambat perkembangan sosial mereka.

Beberapa faktor yang memengaruhi kesulitan interaksi sosial di kelas antara lain:

  • Perbedaan latar belakang sosial ekonomi: Anak-anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang berbeda sering kali merasa sulit untuk saling memahami.
  • Kurangnya keterampilan sosial: Anak yang tidak terbiasa diajarkan untuk berbagi, memahami perasaan orang lain, atau menyelesaikan konflik sering menghadapi hambatan dalam menjalin hubungan baik dengan teman sebaya.
  • Persaingan akademik: Dalam beberapa kasus, tekanan untuk menjadi yang terbaik dalam bidang akademik menciptakan ketegangan di antara siswa.

Solusi untuk Mengatasi Isu Sosial Emosional

Masalah sosial emosional di sekolah dasar dapat diatasi dengan pendekatan yang melibatkan peran aktif guru, orang tua, serta siswa. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:

  1. Meningkatkan Pendidikan Karakter
    Pendidikan karakter dapat dimasukkan dalam kurikulum sekolah untuk menanamkan nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan pengendalian diri. Dengan pembelajaran ini, anak-anak akan lebih mampu menghargai perasaan orang lain dan bertindak sesuai norma yang berlaku.

  2. Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Nyaman
    Guru perlu memastikan bahwa lingkungan kelas aman dan kondusif untuk semua siswa. Pengawasan yang ketat dan penerapan aturan yang adil dapat membantu mencegah perilaku seperti bullying dan tindakan indisipliner.

  3. Memberikan Dukungan Emosional
    Guru serta konselor sekolah harus tanggap terhadap tanda-tanda anak yang menghadapi masalah emosional. Sesi konseling, baik individu maupun kelompok, dapat menjadi solusi untuk membantu anak-anak mengelola emosi mereka dengan baik.

  4. Melibatkan Orang Tua
    Orang tua perlu dilibatkan dalam proses pembelajaran anak, baik di rumah maupun di sekolah. Dengan memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya dukungan emosional, mereka dapat menciptakan lingkungan rumah yang mendukung perkembangan sosial dan emosional anak.

  5. Mengembangkan Keterampilan Sosial
    Sekolah dapat mengadakan kegiatan seperti kerja kelompok, permainan edukatif, atau diskusi kelas untuk membantu anak-anak mempelajari cara menjalin hubungan yang sehat dan saling mendukung.

Kesimpulan

Masalah sosial emosional seperti bullying, pelanggaran kedisiplinan, serta kesulitan berinteraksi sosial menjadi tantangan utama di sekolah dasar. Namun, melalui pendekatan yang tepat, masalah-masalah ini dapat diatasi dengan baik. Pendidikan karakter, dukungan emosional, serta kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif, aman, dan mendukung perkembangan optimal anak-anak, baik secara akademik maupun sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun