Mohon tunggu...
Abdurrabbi Azzam Haqqoni
Abdurrabbi Azzam Haqqoni Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Madani

Nursing Student

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peran Keluarga dalam Merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa

26 Desember 2024   08:41 Diperbarui: 26 Desember 2024   08:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan edukasi bersama anggota keluarga  (Foto: Wisnu)

Keluarga bukan hanya tempat kita tumbuh dan berkembang, tetapi juga menjadi kekuatan utama dalam perjalanan pemulihan kesehatan, terutama bagi mereka yang sedang berjuang melawan gangguan kejiwaan. Peran keluarga dalam mendukung pasien sangatlah penting dari memberikan dukungan emosional yang tak ternilai, memastikan kepatuhan pada pengobatan hingga menciptakan lingkungan yang mendukung kesembuhan. Tanpa keluarga proses pemulihan bisa terasa lebih berat, dan inilah yang seringkali menjadi penentu apakah pasien dapat kembali menjalani kehidupan normal atau tidak.

Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai peran penting keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa. Selain itu, artikel ini juga membahas bagaimana peran keluarga, kepatuhan terhadap pengobatan dapat mempengaruhi proses pemulihan pasien. Diharapkan pembaca dapat lebih menghargai pentingnya keterlibatan keluarga dalam mendampingi orang dengan gangguan jiwa, serta bagaimana keluarga dapat menjadi kekuatan utama dalam proses pemulihan pasien.

Pentingnya Peran Keluarga dalam Pemulihan

Ketika seseorang mulai mengalami halusinasi, dunia yang mereka hadapi bisa terasa terdistorsi dan penuh kebingungan. Mereka mendengar suara-suara yang tidak ada, melihat hal-hal yang tak terlihat oleh orang lain, dan merasakan kenyataan yang berbeda dari yang ada di sekitar mereka. Dalam situasi seperti ini, peran keluarga menjadi sangat penting karena merekalah yang pertama kali berada disisi pasien, menyaksikan perjuangan mereka dan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan dalam proses pemulihan.

Halusinasi bukanlah gejala yang bisa dibiarkan begitu saja. Seringkali pasien merasa terisolasi dan bingung dengan pengalaman yang mereka alami, sementara orang lain mungkin tidak memahami apa yang mereka rasakan. Disinilah keluarga berperan sebagai jembatan yang menghubungkan pasien dengan dunia luar, membantu mereka untuk tetap merasa aman dan diterima. Keluarga menjadi pelindung pertama yang dapat mengurangi kecemasan pasien, memberikan rasa aman, dan menciptakan lingkungan yang mendukung agar pasien dapat mulai berinteraksi dengan kenyataan secara lebih tenang.

Nabi Muhammad bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik perlakuannya terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku." (Hadis Sahih Muslim, Buku 32, Hadis 6187)

Hadis ini mengingatkan kita bahwa kasih sayang dan perhatian terhadap keluarga adalah hal yang sangat penting, terutama dalam merawat anggota keluarga yang sedang mengalami gangguan jiwa.

Namun, peran keluarga tidak hanya terbatas pada memberikan rasa aman. Keluarga juga bertanggung jawab untuk memastikan pasien mengikuti pengobatan secara teratur dan mengingatkan mereka akan pentingnya kepatuhan terhadap terapi yang diberikan. Tanpa pengawasan dan dukungan keluarga, banyak pasien yang mungkin merasa ragu atau malas untuk menjalani pengobatan, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi mereka. Keluarga harus mampu mengingatkan tanpa memaksa, memberikan dorongan dengan penuh pengertian, dan menunjukkan bahwa mereka ada untuk mendukung pasien setiap langkahnya.

Kehadiran keluarga juga penting dalam mengurangi isolasi sosial yang seringkali dirasakan oleh pasien dengan halusinasi. Ketika dunia seakan terputus dari kenyataan, pasien bisa merasa sangat terasing. Tanpa interaksi sosial yang sehat, pemulihan menjadi lebih sulit. Keluarga memiliki peran untuk membawa pasien kembali ke dalam kehidupan sosial, baik itu melalui kegiatan sederhana di rumah, mengajak mereka berkomunikasi, atau bahkan mendukung mereka untuk kembali bekerja jika memungkinkan. Semua ini membantu pasien merasa lebih terhubung dengan lingkungan mereka dan merasa tidak terbuang oleh keadaan mereka.

Dengan dukungan yang tepat, baik dari tenaga medis maupun dari sesama anggota keluarga, pasien yang mengalami halusinasi dapat merasakan pemulihan yang signifikan. Perjalanan mereka mungkin tidak mudah, tetapi dengan keluarga yang terus mendampingi, memberikan cinta, dan memastikan mereka tetap berada di jalur yang benar kemungkinan kesembuhan menjadi lebih besar. Peran keluarga adalah pilar utama yang tidak hanya membantu pasien bertahan, tetapi juga memberi mereka harapan untuk hidup lebih baik.

Edukasi Peran Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun