Di sudut senja yang mulai pudar
Harum rempah menyelinap pelan
Seakan hadir dari dapur kenangan
Di mana tanganmu dulu memintal cinta dalam panci sederhana
Rindu ini tak pernah lapuk
Pada nasi hangat yang kau sajikan
Sayur bening yang tak hanya menyejukkan lidah
Tapi juga hati yang haus kasih
Setiap suap adalah pelukan
Setiap bumbu adalah cerita
Tentang hari-hari yang kau habiskan
Memasak harapan dalam diam yang begitu dalam
Ibu, masakanmu bukan sekadar rasa
Ia adalah rumah yang tak bisa kutemukan di mana pun
Selalu kembali di antara kenangan dan waktu
Mengisi ruang kosong di setiap sendok yang kuangkat
Kini, di perantauan yang jauh
Aku tak hanya rindu pada masakanmu
Tapi pada senyuman lembutmu
Yang selalu hangatkan hatiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H