Apakah pola berulang itu benar-benar dapat diputus?
Bagaimana menyikapi pola berulang yang sedang terjadi?
Jadi kita juga masih perlu belajar mencari tahu "jawaban" atas pertanyaan-pertanyaan di atas selain hanya sekedar membereskan emosi. Maka carilah dan belajarlah. Ada banyak hal tentang fenomena kehidupan yang mungkin belum kita pahami, termasuk pola berulang ini.
Khususnya bagi siapapun yang sekarang menjadi orangtua yang secara normatif semua ingin anak-anaknya dapat hidup dengan baik, sejahtera, dan bahagia, apakah sudah dapat "melihat" ada kemungkinan pola berulang apa yang dapat terjadi di perjalanan hidup anak nanti? Seperti apa jadinya masa depan anak?
Mulailah dengan melihat diri sendiri dahulu apakah sudah menjalani pola berulang? Kalau sudah apakah kemungkinan itu akan berulang pada anak? Atau ada pengalaman-pengalaman lainnya yang nantinya dapat menjadi pola berulang pada anak? Bagaimana relasi dengan anak selama ini? Bagaimana kondisi emosional anak? Dan lain-lain.
Mari kita mulai "melihat" ke dalam diri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H