Mohon tunggu...
Neona Dwi Nila Cahyani
Neona Dwi Nila Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang memiliki minat pada hewan besar atau satwa liar.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa BBK 3 UNAIR dan Warga RT 01 RW 01 Kelurahan Indro, Gresik Membuat Kursi dan Meja dari Ecobrick sebagai Bentuk Pengolahan Sampah Plastik

2 Februari 2024   10:39 Diperbarui: 9 Februari 2024   22:05 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa BBK 3 UNAIR dan warga berfoto bersama hasil jadi produk ecobrick (Sumber: dokumentasi pribadi)

Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrick merupakan salah satu alternatif dalam mengolah sampah plastik menjadi produk yang bermanfaat.

Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) 3 Universitas Airlangga melakukan program kerja pembuatan ecobrick sebagai upaya mengurangi sampah plastik. Program kerja pembuatan ecobrick yang dilakukan oleh BBK 3 UNAIR dilakukan dua kali, yaitu pada tanggal 21 Januari 2024 dan 28 Januari 2024 di Balai RT 01 RW 01 Kelurahan Indro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Pelaksanaan program kerja ini melibatkan warga RT 01 RW 01 Kelurahan Indro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Kegiatan ini dapat membantu mewujudkan pilar Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, 11, 12, dan 15.

Pada pelaksanaan yang pertama (21/1), mahasiswa BBK 3 UNAIR bersama warga mengumpulkan sampah-sampah plastik yang kemudian dipotong kecil-kecil untuk dimasukkan ke dalam botol plastik ukuran 1,5 liter. Botol-botol yang sudah diisi padat oleh sampah plastik disusun menjadi kursi. Sebelum dijadikan kursi, ecobrick ditimbang terlebih dahulu untuk mencapai berat sekitar 360 gram agar kursi yang dihasilkan kuat dan kokoh. Satu kursi membutuhkan 19 ecobrick. Kursi yang sudah jadi dilapisi oleh busa agar kursi terasa empuk dan lebih menarik dilihat.

Melihat antusiasme warga yang tinggi, BBK 3 UNAIR melaksanakan program kerja pembuatan ecobrick yang kedua kalinya (28/1). Pelaksanaan yang kedua dilakukan dengan bantuan warga yang sudah mempersiapkan ecobrick dari rumah masing-masing. Ecobrick yang sudah terkumpul kemudian disusun menjadi produk yang berbeda, yaitu meja. Pada pembuatan meja dari ecobrick ini, bahan lain yang dibutuhkan yaitu triplek. Triplek inilah yang nantinya dijadikan alas meja, sementara ecobrick dipakai untuk kaki meja. Satu meja membutuhkan 20 ecobrick. Meja yang sudah jadi diberikan taplak meja, lalu kaki meja dilapisi busa agar meja terlihat lebih menarik.

Warga berencana untuk melanjutkan program kerja ini secara mandiri dan merupakan salah satu indikator bahwa program kerja dari BBK 3 UNAIR berhasil terlaksana.

Selain berguna untuk mengurangi sampah plastik, ecobrick juga dapat melatih keterampilan dan sebagai alternatif peluang bisnis. Ecobrick dapat dijadikan berbagai macam produk yang mempunyai nilai jual.

Mahasiswa BBK 3 UNAIR dan warga berfoto bersama hasil jadi produk ecobrick (Sumber: dokumentasi pribadi)
Mahasiswa BBK 3 UNAIR dan warga berfoto bersama hasil jadi produk ecobrick (Sumber: dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun