Mohon tunggu...
neo irpan
neo irpan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya bukanlah siapa-siapa.. hanyalah orang kampung yang seneng baca, punya ide tapi sangat sulit untuk menuangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Basa-basi Busuk KPSI

9 Oktober 2012   07:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:02 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

aww... selamat siang kompasianer di seluruh dunia...

menilik konflik yang semakin meruncing antara pssi dan kpsi (apa itu???), saya selaku pengamat bal-balan karbitan semakin eneg saja... (bukan dengan pssi lho..., tapi dengan tetangga sebelah yang berisikkkkkk banget). mari kita lihat basa basi mereka...


  1. komentar sang presiden APPI... (a) 13 Juli 2012...  "Walaupun saat ini berada di tengah konflik federasi, tetapi pemain mempunyai niat baik untuk membela timnas. Membela timnas adalah kebangaan bagi para pemain" Komentar ini disampaikan sebelum INA vs Valencia (sumber). (b) 11 Agustus 2012 .... "Kami mundur dari timnas karena ingin menyelesaikan masalah dengan klub, kami sudah buktikan, kami melaksanakan kewajiban saat timnas memanggil. Namun di sisi lain, tidak bisa dilupakan begitu saja bahwa kami juga punya kewajiban dankehidupan professional dengan klub. Kami meminta maaf, karena niat kami yang tadinya ingin membantu menemukan solusi akhirnya malah berpotensi memperuncing masalah" (sumber) (c) 13 September 2012 .... "dirinya sangat yakin bisa tampil di piala AFF (dengan kendaraan Timnas KPSI) (sumber) (d) 3 oktober 2012.... "Timnas terbaik hanya bisa dicapai jika hanya ada satu. Saya hanya berharap semua pihak konsisten dan memaksimalkan hasil rapat Komite Bersama kemarin. Tapi intinya, kami hanya ingin terbaik yang di timnas. Dan itu hanya bisa dicapai jika timnas ada satu. (sumber)
  2. Komentar sang poli-TIKUS (Djamal Azis)...9 Oktober 2012. Menurutnya, hingga kini dirinya sangat serius mempersiapkan tim Indonesia ke ajang dua tahunan itu. Walaupun tidak sedikit yang meragukan keabsahan timnas bentukannya itu.

    "Siapa yang bilang ini ilegal? Dulu ketika AFC mengadakan rapat Joint Comitte (JC) memutuskan kompetisi yang dikelola oleh PSSI antara IPL dan ISL juga dilegalkan. Kemudian AFC menyuruh kita melakukan rekonsiliasi dalam membentuk timnas gabungan, lalu ketika mereka membentuk timnas sendiri tanpa koordinasi dengan kami, sekarang siapa yang melanggar kesepakatan," katanya sembari tersenyum.

    Menurut Jamal, beberapa kali pihaknya mendekati PSSI untuk melakukan rekonsiliasi. Namun, menurut Jamal, hal ini sepertinya bakal bertepuk sebelah tangan karena mereka punya ego sendiri untuk kepentingan diri sendiri.

    "Saya juga tertawa ketika mereka memanggil pemain kita dan mengumpulkannya tanpa koordinasi, mereka seperti melakukan pengotakan terhadap para pemain. Padahal juara liga mereka ingin ke liga kita, lalu kemudian besok pemainnya kita larang ke timnas, bisa apa mereka?, kan kasian pemain yang dikorbankan," urainya.

    Lebih lanjut, Jamal menjelaskan jika salah satu pendekatannya adalah mengadakan laga uji coba antara dua timnas yang sama-sama didirikan.

    "Saya ajukan bagaimana kalau mengadakan laga uji coba dengan mereka. Dari laga uji coba itu nanti dipilih pemain yang benar-benar terbaik untuk mewakili Indonesia ke Piala AFF. Tetapi hingga kini balasan itu belum ada dan rupanya mereka punya cara sendiri yang membuat saya tidak habis pikir," kata pria yang juga politikus ini.

    Lebih lanjut, keadaan begini membuatnya terus melakukan persiapan dengan serius.

    "Kami bakal berangkat ke Australia pada tanggal 12 Oktober. Di sana sudah menunggu lawan tangguh. Kami sangat serius melakukan persiapan," tutupnya (sumber)



=========================================================================

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun