tehnologi dan ini dibutuhkan banyak. Arus modal juga dibutuhkan dari kucuran perbankan serta pengelolaan perbankan yaitu antara debitor dan pinjaman menjadi sinergi dalam mencapai tujuan kemakmuran bersama,
 ini juga terverifikasi dalam kriteria sebuah negara maju, perbankan juga membuat proyeksi dari beberapa perubahan yang kemungkinan akan terlihat jika bank-bank tersebut akan mempertahankan profitabilitas mereka di masa depan.Â
Pendekatan ini tidak hanya mencerminkan pengerahan sumber daya yang terbatas dengan terampil tetapi juga terkonsentrasi di daerah tangkapan air di mana manajemen persaingan lokal sangat lemah.
 Oleh karena itu mereka menggunakan sumber daya mereka untuk mengeksploitasi kelemahan utama bank lain, sehingga mengambil maksimum keuntungan dari kenyataan bahwa dalam analisis akhir bank hanya sebagus manajer lokalnya. Oleh karena itu, mereka dapat memenuhi kebutuhan nyata pelanggan dengan manfaat yang jelas dan dapat diidentifikasi --- kunci keberhasilan penjualan.
Pada masa pencerahan Menurut ekonomi Keynesian, kehadiran pemerintah diperlukan untuk menstabilkan "kempis kembangnya" kegiatan ekonomi. Keynes mendukung penerapan perpajakan dan komersial untuk mencegah dampak buruk ekonomi. Pergerakan arus barang dan arus uang mengalami kemajuan yang pesat, industrialisasi semakinÂ
terdorong untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan klasifikasi jenis usahanya. Hal ini tentu saja mempengaruhi perkembangan pola pemikiran Sumber Daya Manusia terutama di negara-negara yang mengalami perubahan sistem pemerintahan dari kerajaan-kerajaan nusantara menjadi presidensial. Perdagangan antar wilayahÂ
maupun perdagangan lintas territorial sudah terjalin di era aristokrasi kerajaan terutama masa kekuasaan Ratu Sima yang profesionalisme atas pengelolaan bisnis, perluasan wilayah serta ketegasannya sangat menonjol hingga mancanegara. Sehingga tidak mengherankan bila praktik industrialisasi masa kapitalis merupakan
perpanjangan tangan dari masa keemasan kerajaan yang melakukan pertemuan dua wilayah atau dua territorial yang berbeda ke dalam suatu perjanjian dalam pengelolaan sumber alam atau aktivitas ekonomi untuk mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi.
Jhon Maynanrd Keyness tahun 1933 melopori adanya perdagangan international ditandai Perjanjian perdagangan yang dilakukan melalui sistem bilateral maupun multilateral. Dari liberalisme perdagangan ini tidak dapat dihindari oleh semua negara sebagai masyarakat international, karena factor kuantitas masyarakat international sebagai penopang pertumbuhan industrialisasi yangÂ
dapat menyeimbangkan konsumen sebagai warga negara yang menikmati barang dan jasa dan juga memberikan kontribusi kepada masing-masing negara atas upeti dari manfaat yang diperoleh. Kesibukan perputaran barang danÂ