Mohon tunggu...
Nensi DesianaPurnamasari
Nensi DesianaPurnamasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Life is short, make every day count

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling di SD untuk Mendorong Perkembangan Siswa

14 Januari 2024   14:03 Diperbarui: 14 Januari 2024   14:04 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Sekolah Dasar merupakan usaha untuk mencerdaskan dan membentuk penerus bangsa yang ideal.  Pendidikan memiliki tujuan yaitu membentuk karakter yang beriman, berbudi pekerti luhur, dan memiliki ketrampilan. SD merupakan tahap awal untuk membentuk dasar pengetahuan dan karakter. Akan tetapi dengan adanya perkembangan teknologi menyebabkan berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa SD yaitu seperti malas belajar, kurangnya motivasi belajar, ketidak stabilan emosi, pembulian, sulit bergaul dengan teman lain, kurangnya rasa percaya diri, dan lain-lain. Dalam hal ini BK/ bimbingan konseling sangat berperan dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Layanan bimbingan konseling/ BK di SD  sangat di perlukan dalam mendorong siswa untuk mengembangkan potensi siswa dan membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami siswa. layanan bimbingan konseling merupakan hal yang penting karena salah satu program penunjang sekolah sesuai dengan kurikulum. Permasalahan yang terdapat pada salah satu SD yang berada di Surakarta yaitu masih banyak siswa yang malas untuk mengikuti pembelajaran/ malas untuk belajar, sulit untuk bergaul, bertengar, berkata kotor dan kurangnya rasa percaya diri. Akan tetapi layanan bimbingan konseling yang terdapat di SD tersebut masih kurang terjamin. Masih banyak siswa yang selalu berkata kotor, bertengkar, sulit dalam bergaul.

Terdapat beberapa faktor yag menyebabkan kurangnya layanan bimbingan konseling / layanan BK di Sekolah Dasar tersebut yaitu :

  • Keterbatasan Sumber Daya Finansial
  • Sekolah mungkin mengalami keterbatasan anggaran untuk pendidikan, yang dapat membatasi dana untuk layanan bimbingan konseling. Karena konselor dan program konseling membutuhkan investasi finansial yang memadai.
  • Kurangnya jumlah konselor
  • Kurangnya jumlah konselor merupakan faktor utama yang mempengaruhi kurang terjaminnya layanan BK.
  • Kurangnya pemahaman tentang BK
  • Keterbatasan pemahaman dari pihak sekolah, guru, dan orang tua tentang peran penting BK dalam membimbing siswa. Mungkin kurang menyadari terkait pentingnya layanan Bimbingan Konseling.
  • Kurangnya pelatihan  dan pengembangan konselor
  • Guru BK kurang mendapatkan pelatihan dan pengembangan yang memadai mungkin kesulitan memberikan layanan yang berkualitas. Karena pelatihan sangat diperlukan untuk konslor BK.
  • Keterbatasan waktu
  • Konselor di BK tiidak sepenuhnya menjadi konselor layanan BK, akan tetapi juga sebagai guru kelas. Maka dari itu keterbatasan waktu sering kali menyebabkan pelayanan bimbingan konseling kurang terjamin.

Dalam menghadapi hal tersebut seharusnya pihak sekolah dapat memberikan Solusi terbaik untuk permasalahan yang ada. Agar layanan bimbingan konseling berjalan dengan baik, ada berbagai solusi yang dapat diimplementasikan untuk memastikan bahwa layanan bimbingan konseling diSD mendapatkan dukungan. Berikut contohnya :

  • Penyusunan program bimbingan konseling yang komperhensif
  • Dengan meelibatkan aspek yaitu seperti pengembangan ketrampilan sosial, pembinaan akademis, dan mencegah perilaku negative. Dan harus memenuhi kebutuhan siswa.
  • Menambah jumlah konselor
  • Dengan adanya jumlah konselor yang lebih banyak, siswa dapat mendapatkan layanan bimbingan konseling yang lebih personal. Siswa dapat merasakan perhatian yang lebih dari pihak konselor terkait permasalahan yang dihadapi.
  • Pelatihan rutin bagi konselor
  • Dengan adanya pelatihan rutin, konselor akan mendapatkan pengetahuan lebih terkait dengan layanan bimbingan konseling yang baik.  Dan dapat memberikan Solusi yang tepat sesuai permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
  • Membuat lingkungan sekolah yang inklusif
  • Dengan menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif sesuai dengan kebutuhan siswa, dapat memastikan bahwa siswa dihargai sebagai individu yang memiliki potensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun