Mohon tunggu...
Retno Prasetyani
Retno Prasetyani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

i am a girl with a mind, a bitch with an attitude and a lady with a class

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebuah Rindu di Era Serba Online

19 Desember 2017   11:41 Diperbarui: 19 Desember 2017   11:57 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya masih ingat betapa malu, senang dan deg-degannya saya saat ada seorang pria yang mengajak berkenalan saat saya makan di sebuah restaurant fast food. Atau mengajak berkenalan saat bersebelahan duduk di sebuah travel yang mengantarkan saya dari Salatiga ke Yogyakarta.

Momen-momen manis yang walaupun tidak (semua) berlanjut itu menjadi hal yang sangat jarang terjadi di dalam kehidupan saya beberapa tahun belakangan ini. Jika diingat lebih lanjut, saat ini semua serba online. Mulai dari transportasi online, belanja online hingga dating site yang menyediakan fasilitas untuk berkenalan secara online.

Kemudahan-kemudahan yang kita dapatkan dari layanan online yang semakin menjamur ini menurut saya menjadi dua mata pisau bagi kehidupan kita. Di satu sisi, saya merasa dimudahkan untuk mendapatkan apa yang saya butuhkan, namun di sisi lain saya juga merasa kehilangan hal-hal kecil yang bisa menjadi momen manis dan lucu untuk dikenang nantinya.

Kemarin saya baru saja mendiskusikan masalah online vs offline dating ini dengan beberapa teman. Kami sepakat kalau online dating saat ini dianggap wajar. Apalagi di usia kami yang sudah mendekati early 30. Ruang lingkup kami yang hanya kantor dan (kalau beruntung) komunitas, menjadi alasan kuat untuk menggunakan dating sitesebagai tempat yang tepat untuk menemukan pasangan. Bahkan menurut Julia Spira, seorang online dating expert mengatakan kalau ada banyak kelebihan dari online dating, sebut saja.

  1. Kamu bisa bertemu dengan orang dari berbagai daerah, bahkan dari daerah yang belum pernah kamu datangi sekalipun
  2. Aplikasi ini sangat efisien dan tersedia selama 24 jam
  3. Beberapa applikasi bahkan menyediakan parameter kesamaan sifat kamu dengan potential matches yang pastinya akan mempermudah kamu dalam mencari pasangan

Bahkan saya tidak menyangkal kalau dengan adanya online dating site ini, sangat membantu pada saat orang-orang merasa down dan butuh orang baru untuk menjadi teman berbicara atau teman "berbagi". Bagaimana tidak, dengan menggunakan swipesaja, kamu bisa menemukan orang-orang yang potensial untuk menjadi significant other.

Namun pertanyaan saya lagi adalah, apakah hanya saya atau ada orang-orang di luar sana yang merasa rindu dengan momen manis seperti berkenalan di coffee shop? Atau pada saat mengantri di kasir saat berbelanja?

Ya, saya rindu.

Tapi saya juga menyadari, berkenalan secara offline tidak menjamin kalau pasangan saya akan menjadi lebih baik daripada pasangan yang berkenalan secara online. Saya juga punya banyak cerita dari teman-teman di sekitar saya yang berkenalan melalui dating site dan sampai sekarang sudah berkomitmen, baik pacaran, tunangan hingga menikah.

Namun Ladies, perlu di-note juga, tidak semua pria di dating site mencari hubungan serius. Sampai saat ini saya masih belum percaya dengan interest pria di dating site. Bagi saya mereka hanya mencari fun, casual date dan pastinya casual sex. Maafkan keapatisan saya.

Tetapi poinnya kembali lagi, apakah kamu juga merindukan apa yang saya rindukan? Diajak berkenalan dengan seorang pria di sebuah coffeeshop (bukan bar atau club ya!) dan suddenly we can talk about anything di zaman yang serba online ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun