Beberapa kosakata Bahasa Kupang yang diserap dari bahasa Portugis penting untuk diingat dan dipahami karena beberapa kosakata terancam punah karena tidak digunakan lagi dalam komunikasi sehari-hari.
Pada dua artikel saya sebelumnya saya menulis sepintas tentang sejarah dan beberapa contoh penyerapan bahasa dari bahasa Belanda (Walanda) dan bahasa Portugis. Kemudian pada salah satu artikel, sejumlah kosakata dan contoh kalimatnya yang diserap dari bahasa Belanda.
Sehingga pada artikel ini akan membahas khusus beberapa kosakata yang familiar, untuk menambah wawasan pembaca. Selain itu, bisa bermanfaat bagi orang dari luar NTT yang hendak berkunjung ke NTT, secara khusus di Kota Kupang.
Kosakata yang diserap dari bahasa Portugis beserta contoh kalimatnya:
Satu, testa.
Testa berasal dari kata testa yang berarti kening.
Contoh: lu pung testa mangkilap (keningmu bercahaya)
Dua, kaskaduk.
Kaskaduk berasal dari kata decascado yang berarti terkelupas. Dalam bahasa Kupang, digunakan untuk menyebut penyakit kulit baik itu kudis, kurap, eksim dan lain sebagainya. Kata ini juga digunakan dalam bahasa Dawan yaitu kaskaluk yang berarti sama, merujuk pada penyakit kulit.
Contoh: be pung badan kaskaduk (kulit saya terkena kudis)
Tiga, mai.
Mai berasal dari kata mae yang berarti mama. Tetapi dalam bahasa Kupang digunakan untuk menyebut hewan betina seperti ayam mai, sapi mai dan lain-lain. Kata mai akan bermakna mama jika ditambah dengan kata tua yaitu maitua yang berarti mama tua. Maitua juga digunakan untuk menyebut pacar perempuan atau istri sementara pacar laki-laki atau suami disebut paitua.
Contoh: beta dengan maitua/paitua ni (saya sementara bersama pacar). Ada juga seruan yang mengatakan mai e yang berarti mama e. Tetapi mai e bisa berkonotasi negatif jika mai merujuk pada binatang.
Empat, sono/sonu.