Menurut dokter, Melanoma Malignant adalah jenis kanker kulit yang memang jarang terjadi, tetapi sangat berbahaya. Bahkan, beberapa jurnal menyebutkan bahwa 75 persen kematian karena kanker kulit adalah mereka yang menderita jenis Melanoma Malignant.
Sementara Melanoma Malignant yang diderita oleh bapak sudah mencapai stadium akhir. Berdasarkan penjelasan, Melanoma Malignant Clark Level V berarti kanker telah menyebar ke jaringan subkutan (jaringan di bawah kulit).
Saran tersebut cukup mengejutkan keluarga termasuk bapak sendiri karena semua merasa bahwa kondisi bapak baik-baik saja. Bapak sendiri menolak, keluarga besar juga menolak tindakan medis tersebut. Pada waktu itu, saya yang dilema karena saran dari semua dokter adalah amputasi tapi apalah daya melawan banyak suara.
Singkat cerita, bapak memilih merawat luka operasi untuk sembuh sambil mengkonsumsi obat-obatan herbal untuk membunuh jaringan yang masih tersisa. Akan tetapi, karena perawatan yang kurang steril dan konsumsi obat yang tidak rutin membuat luka kambuh.
Awal Oktober, 2021, bapak dilarikan lagi ke RSUD WZ Yohanes Kupang untuk mendapatkan penanganan. Berdasarkan hasil USG dan Rongseng dada Melanoma Malignant yang diderita sudah bermetastasis ke perut, jantung dan paru-paru.
Sementara hasil rongseng kaki menunjukkan bahwa tulang di telapak kaki sudah keropos. Anjuran dokter adalah menjalani tindakan medis amputasi dan kemoterapi untuk membunuh jaringan yang menyebar ke organ tubuh yang lain.
Akan tetapi, setelah saya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan juga membaca beberapa rujukan artikel kesehatan, kanker yang sudah menyebar atau mengalami metastasis, sangat sulit untuk diobati.Â
Pengobatan yang dilakukan lebih bertujuan untuk menekan gejala kanker kulit dan memperlambat perkembangan kanker. Dengan kata lain, apapun tindakan medis, hanya untuk memperpanjang hidup pasien.
Saat ini, saya sudah meninggalkan kampung selama 2 bulan untuk menemani bapak di RSUD Prof WZ Yohanes Kupang. Tindakan amputasi sudah dilakukan, tetapi masih menunggu proses medis selanjutnya.Â
Catatan: saya membagikan kisah ini agar kita semua belajar dari pengalaman untuk menjaga kesehatan dan percaya pada saran dokter karena sehat itu mahal.