Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu adalah Guru Kasih

6 Desember 2020   21:15 Diperbarui: 6 Desember 2020   21:36 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini di Rusia, terjadi sebuah tragedi pengorbanan yang sangat luar biasa ditunjukkan oleh seorang ibu terhadap anak-anaknya. Ia tewas setelah menyelamatkan 5 (lima) anaknya yang berusia di bawah 14 tahun dari kobaran api kebakaran[1].

Sebenarnya ia bisa menyelamatkan nyawanya jika ia tidak memikirkan keselamatan anak-anaknya. Ketika kobaran api mengepung segala penjuru, ia berusaha mengeluarkan anak-anaknya satu persatu melalui pintu jendela.

Saat semua anaknya berhasil dievakuasi, ia juga berusaha menyelamatkan diri dari pintu yang sama, namun Tuhan berkehendak lain, sebatang balok jatuh dan menimpa dirinya hingga tewas.

Tragedi lain di Corolado, seorang ibu bernama Karisa Bugal bersedia menjalani prosedur operasi demi menyelamatkan nyawa bayinya, sekalipun nyawanya sendiri jadi taruhannya[2].

Awalnya, dokter menemukan bahwa ternyata ia memiliki emboli cairan ketuban. Kondisi dimana masuknya cairan ketuban, sel bayi, atau bahan lain dari rahim menuju ke sirkulasi darah ibu hamil saat melahirkan.

Keadaan seperti ini memberikan dua pilihan pada sang ibu. Pertama, menjalani operasi caesar dengan anestesi yang akan menyelamatkan hidupnya namun membunuh bayinya. Kedua, menjalani beberapa prosedur operasi yang dilakukan dengan kesadaran penuh yang akan menyelamatkan bayinya sedangkan dirinya berpotensi meninggal dunia.

Dengan penuh kerelaan, ia memilih pilihan yang kedua. Ia rela mengorbankan nyawanya demi kehidupan bayinya.

Di Inggris, seorang ibu dinyatakan tewas setelah nekat terjun ke laut ketika melihat anaknya berada dalam bahaya saat berkayak di lepas pantai. Ia mencoba menyelamatkan anaknya di lepas pantai tetapi ia tidak pernah memikirkan kemungkinan bahwa tubuhnya akan terjebak arus laut. Ketika anaknya berhasil diselamatkan, ia terseret arus ombak dan kehilangan nyawa[3].

Ketiga peristiwa ini memperjelas gambaran kasih sayang seorang ibu dalam lagu "Kasih Ibu Kepada Beta". Kasih ibu memang tak terhingga sepanjang masa, tak ada batasan bahkan maut sekalipun tak mampu membendung kasih sayang seorang ibu.

Itulah yang saya pahami dan maknai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun