Sementara kebencian yang berlebihan kepada seseorang, menjadikan kita hakim untuk menyalahkan segala sesuatu yang dilakukan meskipun itu baik. Kita gencar mencari kesalahan disetiap sela perbuatan baiknya. Bahkan, orang-orang disekitarnya pun memiliki citra yang buruk dihadapan kita.
Satire Najwa Shihab kepada Menteri Terawan yang dibalas pula dengan satire oleh Duo Batak ini boleh dijadikan sebagai kombinasi untuk menetralkan kekaguman dan kebencian yang kita miliki. Agar kita jangan menjadi pengagum pemerintah dan lupa untuk mengkritisi atau menjadi pembenci yang lupa untuk memuji.
Perbedaan pandangan dan penilaian dari Najwa Shihab dan Duo Batak ini juga jangan dijadikan sebagai alasan untuk membenci Najwa Shihab dan mengagumi Denny Siregar dan Prof Felix Tani. Atau sebaliknya, membenci Menteri Terawan dan mengagumi Najwa Shihab. Artinya pujian dan kritik harus selalu ada meskipun kita mengagumi atau tidak suka.
Sekali lagi, agar kita jangan menjadi orang yang berlebihan mengagumi dan membenci karena kita tidak tahu apakah Najwa Shihab memiliki kebencian yang berlebihan terhadap Menteri Terawan? Atau Prof. Felix Tani dan Denny Siregar yang memiliki kekaguman berlebihan terhadap Menteri Terawan?
Pertanyaan ini kembali pada kita yang seringkali mengkonsumsi karya-karya mereka, baik artikel maupun video.
Salam!!!
Untuk Prof Felix Tani, Horas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H