Perjalanan perempuan menuju sebuah eksistensi di ranah publik seperti yang kita saksikan saat ini tidak luput dari kisah pahit yang memilukan. Sebagai generasi milenial harus mengakui bahwa asam garam budaya patriarki tak seasam dan tak seasin Generasi X dan Baby Boomers, apalagi generasi yang terlahir pada zaman The Great Depression atau yang dikenal dengan Generasi Tradisionalis.
Tetapi aroma budaya patriarki masih tercium hidung dan rasa asam-asinnya masih melancarkan aliran liur Generasi Milenial. Bahkan di beberapa budaya, Generasi Z dan Alpha masih mencicipi sisa asam garam kehidupan patriarki meskipun tak seasam dan seasin yang dirasakan Generasi Milenial.
Status perempuan dalam sistem budaya patriarki adalah warga kelas dua yang kehadirannya sebatas pendukung sedangkan laki-laki diposisikan sebagai warga kelas satu yang memiliki kendali penuh terhadap kehidupan perempuan.
Umumnya, perempuan diterima dalam sistem sosial sebagai "pembantu" hanya untuk memenuhi hasrat laki-laki. Tak peduli naluri perempuan menerimanya atau tidak, tiga kata yang distereotipkan pada perempuan adalah sumur, dapur dan kasur.
Budaya Patriarki Suku Dawan (Timor)
Suku Dawan di Pulau Timor menganut sistem budaya patriarki yang menempatkan laki-laki Dawan sebagai pemegang kendali dalam sistem sosial budaya dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan warisan properti dari keluarga.
Memang filosofi Ibu bagi Kehidupan yang disematkan kepada perempuan Dawan menunjukkan bahwa perempuan Dawan memiliki peran central dalam kehidupan masyarakat. Bahkan, laki-laki Dawan harus mengakui bahwa tanpa perempuan mereka tak bisa melakukan apa-apa.
Baca: Mengulas Status Perempuan sebagai Ibu bagi Kehidupan Suku Dawan Timor
Namun, pada prakteknya posisi perempuan Dawan masih menjadi pihak yang inferior. Kesimpulan ini dibuat setelah penulis mewawancarai beberapa orang tua yang hidup di zaman The Great Depresion.
Wawancara ini hanya untuk memastikan pengalaman saya sebagai saksi hidup para perempuan Dawan generasi milenial dididik oleh orang tua yang besar dalam budaya patriarki.