Misalnya Book of teh Dead Mesir yang berisi tentang obat-obatan dalam pengobatan tradisional bangsa Mesir, risalah matematika Mesir dan cerita rakyat Mesir ditulis dalam buku yang terbuat dari papirus.
Beberapa gulungan papirus juga menggambarkan tahun-tahun terakhir pembangunan Piramida Agung Giza (Satu-satunya bangunan bersejarah yang bertahan dalam daftar tujuh keajaiban dunia).
Buku yang masih berbentuk gulungan ini juga terkenal dalam budaya Helenistik, Romawi, Cina, Ibrani, dan Makedonia. Misalnya Kitab Laut Mati, Manuskrip Alkitab, fragmen gereja mula-mula, dan dokumen-dokumen klasik dari era Ptolemeus, Romawi, dan Bizantium.
Papirus yang rentan terhadap kerusakan dibandingkan dengan kertas masih bisa bertahan ratusan tahun apalagi kertas dan zaman teknologi e-book yang bisa membuat sebuah buku menjadi abadi adalah suatu hal yang patut disyukuri oleh manusia.
Oleh karena itu, budaya harus diabadikan dalam sebuah buku agar bertahan ditengah ancaman budaya luar. Setidaknya, buku tersebut akan menjadi gudang ilmu bagi generasi-generasi yang hendak mempelajari kembali budaya-budaya yang tergerus zaman.
Salam!!!
Selamat Hari Buku
Timor Tengah Selatan, 23 April 2020
Neno Anderias Salukh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H