Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konsekuensi Tradisi "Kawin Lari" Suku Dawan (Timor)

10 April 2020   19:16 Diperbarui: 10 April 2020   19:40 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panasmat, uang perak yang memiliki peran penting dalam tradisi kawin lari | dokumen Neno Anderias Salukh

Biasanya, belis semacam ini juga diberikan kepada tokoh adat, pemerintah dan tokoh agama karena tradisi kawin lari juga dianggap merusak nama baik mereka.

Selain itu, laki-laki juga membayar belis "Ek Ume Eno Nuam Teun" sebagai bentuk menutup kembali pintu rumah yang ia buka dan melakukan penculikan agar kawin lari tidak lagi dianggap sebagai kasus penculikan.

Jadi, belis atau mahar perempuan Dawan tidak fantastis sebagaimana yang saya ceritakan di salah satu artikel saya (baca disini) tetapi akan mencekik leher anda jika anda memutuskan untuk melakukan kawin lari.

Salam!!!

Oebo, 06 April 2020
Neno Anderias Salukh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun