Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setya Novanto akan Dibebaskan?

3 April 2020   06:42 Diperbarui: 8 April 2020   10:58 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setya Novanto keluar dari Lapas Sukamiskin untuk menjalani pengobatan di RSPAD Gatot Subroto

Oleh karena itu, selama mendekam di penjara, ia terus menjalani perawatan dan melakukan pengontrolan. Terkahir kalinya ia melakukan pengontrolan pada akhir Desember 2019 di RSPAD Gatot Soebroto.

Apakah penyakit yang diidap oleh Setya Novanto merupakan penyakit kritis? Penyakit kritis adalah penyakit yang menyebabkan kritis, kronis, atau stadium lanjut sehingga dapat dikatakan tidak dapat atau memiliki harapan kecil bagi penderitanya untuk kembali pulih.

Beberapa penyakit yang diidap Setya seperti Novanto Chronic Kidney Disease (CKD/gagal ginjal kronis) dan coronary artery disease (CAD/penyakit jantung koroner) merupakan penyakit yang tergolong kritis, apalagi ditambah dengan komplikasi penyakit lainnya yang cukup mengganggu kesehatannya di usia yang tidak lagi muda.

Oleh karena itu, Setya Novanto sudah memenuhi kriteria penyakit kronis untuk dibebaskan.

Meski demikian, Setya Novanto tidak memenuhi kriteria yang mengatakan bahwa harus menjalani dua per tiga masa tahanan karena Setya Novanto baru menjalani 2 tahun dari 15 tahun masa tahanannya. Artinya, Setya Novanto harus menjalani masa tahanan selama 10 tahun baru memenuhi kriteria tersebut.

Akan tetapi, jika syarat untuk bebas adalah cukup memenuhi satu kriteria seperti usia 60 ke atas dan mengidap penyakit kronis maka saatnya Setya Novanto bebas dari penjara karena sudah tergolong narapidana yang lanjut usia dan mengidap beberapa penyakit kronis.

Mari kita menyimak!
Salam!!

Referensi: Satu; Dua; Tiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun