Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Centang Biru untuk Penulis Amatiran

2 April 2020   07:05 Diperbarui: 2 April 2020   07:10 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kompasiana.com

Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk masuk dalam kategori penulis Kompasiana (Kompasianer) yang tidak diragukan dalam menyajikan konten menurut Kompasiana dengan memberikan centang biru pada profil saya. Sejak Mei 2018, saya menulis di Kompasiana sebagai penulis yang masih diragukan dalam menyajikan konten.

Memang benar, kadang-kadang kala saya mencoba membaca kembali beberapa artikel yang saya tulis pertama kali di Kompasiana, rasanya mau dihapus karena tidak memenuhi kriteria artikel yang bermanfaat, sumber-sumber informasi pun tidak jelas dan banyak yang tidak memiliki label pilihan.

Sampai saat ini pun saya belum percaya karena kualitas tulisan saya masih jauh dari yang sempurna. Apalagi mendapat centang biru bertepatan dengan April Mob. Tulisan-tulisan saya tak seinspiratif Pak Tjiptadinata dan Bu Roselina, tak semenarik Pak Yon Bayu, seaktual Kak Arnold Adoe atau setajam Opini Bu Leya Cattleya dan Kompasianer lainnya yang lebih layak disebut sebagai penulis top di Kompasiana.

Lalu apakah saya sudah menjadi penulis yang profesional karena mendapat centang biru? Saya terlalu over pede jika saya mengklaim diri saya sebagai seorang penulis profesional tetapi juga tidak berarti saya merendah, saya hanya ingin menegaskan bahwa saya hanyalah penulis amatiran di Kompasiana.

Kata "amatir" berasal dari bahasa Perancis "amateur" yang berarti "kekasih". Amatir identik dengan seseorang yang melakukan sesuatu pekerjaan karena mereka senang melakukannya (hobi). Misalnya hobi traveling, hobi berenang, hobi bermain bola, hobi memasak dan lain sebagainya.

Jika amatir melakukan karena kesenangan maka kepuasan secara pribadi merupakan hasil akhir yang harus dicapai dari pekerjaan tersebut. Seorang amatir tidak melakukannya untuk dibayar atau bagaimana mereka menghasilkan uang untuk hidup.

Namun, seorang amatir dikenal sebagai seseorang yang tidak profesional atau tanpa memiliki pelatihan atau pendidikan untuk apa yang dilakukan sedangkan seorang profesional adalah seseorang yang telah menjalani pelatihan formal untuk sesuatu.

Penulis Amatiran adalah seseorang yang melakukan kegiatan menulis karena hobi atau kesenangan. Tujuannya untuk memuaskan hasratnya bukan untuk memperoleh sesuatu yang lebih berharga berupa uang dan sebagainya.

Saya adalah orangnya. Bergabung di Kompasiana bukan karena K-rewards, saya mengenal Kompasiana sebatas sebuah platform yang memiliki pengunjung cukup banyak untuk membaca artikel-artikel yang ditayangkan, belakangan ini baru saya tahu tentang K-rewards.

Mungkin beberapa orang berpikir bahwa saya membutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh centang biru karena saya tidak memperhatikan kualitas tulisan saya, padahal mereka tidak tahu bagaimana cara saya berjuang menulis tanpa modal pengetahuan dasar menulis.

Sudah hampir 400 artikel yang saya tulis di Kompasiana merupakan buah dari otodidak, memanfaatkan kategori artikel headline, pilihan dan no label di Kompasiana sebagai penilaian terhadap tulisan saya, sejauh mana tulisan saya menarik di baca atau setidaknya layak sebagai sebuah artikel?

Makanya saya sungguh bahagia ketika artikel-artikel saya minimal mendapat label pilihan karena layak dibaca oleh khalayak umum. Syukur-syukur dapat label artikel utama yang dipajang di barisan artikel Headline. Artinya bahwa, kualitas artikel atau tulisan saya semakin baik.

Oleh karena itu, rasa cinta saya kepada Kompasiana tidak pernah pudar. Beberapa orang menawarkan saya untuk menulis di beberapa platform blog tapi saya masih lebih memilih produktif di Kompasiana karena di Kompasiana saya belajar banyak hal tentang menulis.

Tantangan Centang Biru

Mendapat centang biru tidak harus berbangga atau memukul dada sebagai penulis hebat, tetapi mendapatkan centang biru adalah tantangan baru di Kompasiana karena para pembaca akan cenderung membaca artikel yang ditulis oleh penulis yang mendapat centang biru, apalagi saya hanyalah sebatas penulis amatiran.

Artikel yang disajikan adalah artikel yang berkualitas, atau setidaknya artikel tersebut merupakan konten positif di Kompasiana yang membawa manfaat dan pengetahuan baru bagi pembaca.

Untuk menyajikan konten positif itu gampang tapi cara menyajikannya dengan indah dan menarik membutuhkan hati dan pikiran yang total karena menulis adalah upaya menggiring pikiran orang lain untuk memahami level pemikiran penulis.

Harapannya, dengan adanya centang biru ini, saya terbeban untuk benar-benar menyajikan artikel yang memiliki kualitas yang baik dan tentunya menarik untuk dibaca meskipun saya adalah penulis amatiran. Semoga artikel ini juga bermanfaat.

Salam!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun