Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyoal "Perang Kata" di Tengah Mewabahnya Covid-19

15 Maret 2020   19:13 Diperbarui: 15 Maret 2020   19:13 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konspirasi virus Corona sebagai senjata biologis menjadi perdebatan negara-negara terkuat di dunia. Saling tuduh terus dilontarkan hanya untuk eksistensi semata. 

Ditengah kewaspadaan masyarakat terhadap meningkatnya penyebaran virus corona yang cukup meresahkan dunia, juga tak kalah menarik untuk menyimak perang kata antara China, Iran dan Amerika tentang asal-usul virus Corona. 

Dilansir dari kompas.com (14/03), juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian melalui akun twitternya menuduh tentara AS sebagai biang kerok masuknya virus Corona ke China. Ia pun berharap kepada pemerintah AS agar transparan atau setidaknya memberikan penjelasan yang detail terhadap asal muasal dan perkembangan virus yang sudah merenggut ribuan nyawa manusia ini.

Rupanya tuduhan ini dilakukan sebagai serangan balik terhadap tuduhan AS yang juga mengatakan bahwa China tertutup atau tidak transparan dengan perkembangan virus Corona di Wuhan bahkan AS menyebut virus Corona sebagai virus Wuhan, kota pertama wabah Corona.

Disisi lain, Rusia disebut oleh AS sempat menyebarkan teori konspirasi bahwa Amerika membuat virus sebagai senjata biologis untuk menyerang China meski kemudian ditepis oleh pihak Rusia.

Tak kalah menarik, kita melirik pernyataan AS yang menyebut Iran sebagai contoh pertama dari tingginya insiden COVID-19 di negara dengan infrastruktur kesehatan masyarakat yang relatif lemah. Disisi lain, Iran mengecam AS yang dinilai menyebarkan virus baru yakni ketakutan ekstrim.

Konspirasi-konspirasi yang diciptakan sejatinya menarik untuk disimak. Pasalnya, negara-negara tersebut merupakan negara rival yang terus menerus melontarkan tuduhan. 

Juga, perang kata ini adalah sebuah hal yang wajar karena China-AS, Iran-AS dan Rusia-AS adalah tiga relasi yang tidak akur jika kita amati selama beberapa tahun terakhir.

Lagipula, perang kata yang selama ini kita saksikan merupakan upaya menunjukkan eksistensi mereka sebagai salah satu negara yang memiliki kekuatan di dunia.

Namun, sayangnya perang kata dan berbagai konspirasi yang diciptakan tidak lagi menarik untuk disimak karena dunia sedang diserang oleh virus Corona. Lebih dari 80ribu kasus yang menginfeksi ratusan negara tanpa memilih status atau kekuatan negara merupakan ancaman serius bagi kehidupan.

Masih saja ada persaingan, layaknya perang dagang dan kebijakan ekonomi yang sempat memanas dalam beberapa tahun terakhir padahal Corona banyak menginfeksi masyarakat mereka.

Seharusnya dunia bersatu untuk melawan bukan menunjukkan eksistensi atau kekuatan ditengah kemungkinan semua umat manusia terinfeksi virus Corona. Amerika, China, Iran dan Rusia yang memiliki kekuatan mumpuni seharusnya sehati, seia dan sekata untuk melawan virus Corona.

Lagipula, jika kita tarik ke dalam hal yang lebih religius, mungkin juga virus Corona adalah virus pemersatu yang diberikan oleh Tuhan untuk mempersatukan seluruh dunia. Artinya, yang selama ini menjadi rival harus bersatu demi kemanusiaan tanpa memilih muka seperti yang selama ini terjadi.

Permusuhan harus segera diakhiri, perseteruan harus dihentikan dan kecurigaan harus ditiadakan. Mari berdamai, samakan ide, satukan kekuatan dan rapatkan barisan melawan virus Corona.

Penulis yakin, jika negara-negara maju bersatu dan berani mengucurkan dana yang lebih banyak melawan virus Corona dan juga merogoh kocek untuk membantu negara-negara yang lain maka melumpuhkan virus Corona bukanlah sebuah hal yang mustahil.

Salam!!!
Referensi: kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun