Namun, Andre harusnya tahu bahwa apa yang telah ia lakukan dan mengundang perhatian publik bukan hanya karena kritiknya kepada Ahok tetapi melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku terkait dengan prostitusi di Indonesia.
Bagi saya, jika kasus penggerebekan PSK tidak terjadi bersamaan dengan kritiknya terhadap Ahok, sebagai anggota DPR RI, ia tidak akan terlepas dari sorotan publik. Pasalnya, ia telah melakukan sesuatu yang dinilai diluar kapasitasnya.
Andre pun dilaporkan oleh Komnas Perempuan kepada Ombudsman karena penggerebekan tersebut. Laporan tersebut atas dasar dugaan penjebakan terhadap PSK yang mengandung diskriminasi.
Menurut Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang, apa yang telah dilakukan oleh Andre adalah sebuah hal yang miris. Ia menjebak perempuan tersebut dengan menggunakan jasanya sebagai prostitusi sebelum digerebek. Tentunya, hal tersebut dianggap sebagai bentuk kriminalisasi terhadap perempuan (korban).
Bukti bahwa apa yang dilakukan oleh Andre akan tetap mengundang kecaman dari berbagai pihak meskipun ia tidak mengkritik Ahok. Jika ia mengambil kesimpulan bahwa semua yang mengkritiknya adalah pendukung Ahok, maka pertanyaannya adalah apakah semua pihak di Komnas HAM adalah pendukung Ahok? Tidak juga. Ada kekeliruan disana.
Andre seharusnya menyadari hal ini tetapi jika ia menyadarinya maka ada maksud lain dari tudingannya terhadap pendukung Ahok. Bisa saja, ini adalah bentuk pengalihan perhatian publik terhadap apa yang ia lakukan.Â
Bahwa, apa yang ia lakukan dalam penggerebekan PSK benar dan tidak mungkin mengundang kecaman publik. Justru, kritiknya terhadap Ahok yang mengakibatkan dirinya sedang dalam pusaran bully dan dia merasa dirinya didiskreditkan.
Terlepas dari semuanya itu, kita menunggu proses selanjutnya di tangan Ombudsman.
Salam!!!
Sumber: KompasTV, Warta Ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H